Yang Membuat Penasaran Kaum Pria: Bagaimana Wanita Terangsang?

Di jaman internet ini, sangat mudah mengetahuinya. Dan dengan banyaknya foto/ gambar, video dan cerita-cerita erotis secara online, para wanita dapat dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Banyak yang suka menonton film porno, kata kolumnis seks, Ian Kerner.

Tapi apa yang dilihat atau dibaca wanita bukanlah yang dicari pria, sebagaimana diungkapkan dalam buku “A Billion Wicked Thoughts” yang ditulis oleh neuroscientist Ogi Ogas dan Sai Gaddam. Mereka mengkombinasikan hasi pencarian di situs-situs internet, pengalaman pribadi orang-orang, dan iklan-iklan tertentu yang ditinjau dari ilmu otak guna menemukan apa tepatnya perbedaan antara pria dan wanita.

Persis seperti isyarat yang dapat ditangkap oleh indera perasa - manis, asin, gurih, pedas, pahit - otak pria dan wanita terdiri dari rangkaian syaraf penangkap isyarat seksual, kata Ogas. Bagi pria, lebih dominan dalam hal visualisasi yang dilihat pada pasangannya; mereka sangat senang melihat wanita orgasme, yang mungkin saja orgasme tersebut hanya pura-pura. Tapi bagi wanita lebih kompleks. Mereka mementingkan perasaan agar bisa bergairah, misalnya, sedangkan pria tak memusingkan hal itu.

“Wanita ingin kepastian hubungan,” kata Ogas.

Hal penting lainnya, secara seksual wanita adalah kompleks. Jika pria bergairah secara fisik, ia akan bergairah pula secara psikologis. Itulah sebabnya obat-obatan pendongkrak kemampuan seksual seperti Viagra dapat bereaksi dengan mudah. Tidak demikian halnya dengan wanita. Mereka dapat secara fisik terangsang tapi secara psikis tidak yang muncul pada saat bersamaan. Hal ini membuat terapi penyembuhan bagi wanita yang lemah gairah seksualnya menjadi tidak mudah.

Otak wanita juga seperti “detektif” yang menyelidiki pria dari berbagai sudut pandang sebelum memutuskan apakah sang pria layak mendapatkan dirinya, demikian kata penulis. Dengan makin berkembangnya jaman, wanita jadi lebih bebas menilai pria yang akan jadi pasangannya.

Yang lebih penting dari itu adalah software dari otak seksual. Pria lebih simpel, karena stimulus apapun dapat membuat mereka terangsang, sedangkan wanita butuh lebih banyak pertimbangan.

Ibaratnya, otak pria seperti switch tunggal, sedangkan wanita bagai panel-panel di kokpit pesawat tempur.

Contoh kongkrit dari kondisi tersebut adalah, bahwa pria sudah terangsang hanya dengan melihat gambar wanita seksi berbikini, misalnya, sedangkan wanita butuh cerita romantis untuk menggiring gairah seksualnya agar bangkit. (Elizabeth Landau)

Sumber : thechart.blogs.cnn.com


Related Posts
Previous
« Prev Post

2 comments

Anonymous
December 20, 2011 at 1:25 PM

blognya banyak yang halangi,
jadi susah dibaca.

Reply
avatar
December 21, 2011 at 6:53 AM

Trims kritiknya. Bisa dijelaskan, yang menghalangi itu apa? Agar bisa segera saya perbaiki.

Reply
avatar

Comments