11 Mitos dan Fakta Tentang Perselingkuhan

11 Mitos dan Fakta Tentang Perselingkuhan
Tidak semua, tapi banyak orang berselingkuh. Berdasarkan laporan perilaku seksual tahun 2006 oleh National Opinion Research Center, hampir seperempat suami (25%) dan 13% istri melakukan perselingkuhan. Namun di balik itu terungkap lebih dari sekedar ketidaksetiaan.

Hormon berpengaruh pada ketidaksetiaan

Ya. Menurut studi yang dilakukan psikolog di The University of Texas di Austin, wanita dengan tingkat hormon oestradiol seks tinggi cenderung untuk berzina. Wanita dengan kadar oestradial tinggi, hormon ovarian yang terkait dengan kesuburan, merasa lebih menarik dan cenderung suka flirt, ciuman dan berhubungan gelap serius dengan selingkuhannya. Selain itu, tingkat oestradial tidak terkait dengan kepuasan wanita dengan pasangan resminya. Para peneliti menyatakan bahwa temuan tersebut menunjukkan, wanita subur tidak mudah puas dengan hubungan jangka panjang dengan pasangannya dan termotivasi untuk mencari selingan dengan pria lain. Meski begitu, mereke cenderung lebih monogamis daripada terlibat dalam seks sesaat.

Selingkuh melulu soal seks

Tidak juga, kata Scott Haltzman, MD, seorang profesor klinis di Brown University dan penulis buku The Secrets of Happy Married Men. Selingkuh dapat terjadi pada tingkat emosional tanpa adanya kontak seksual. Persahabatan dapat berkembang menjadi perselingkuhan emosional saat ada keintiman emosional, tekanan seksual dan tetap terjaga kerahasiaannya, kata Haltzman.

Orang berselingkuh karena jatuh cinta

“Sejumlah perselingkuhan bermula karena seseorang merasa pasangannya tidak lagi mencintainya,” kata Dr. Haltzman. “Mungkin mereka tak bahagia saat itu, tapi bukan berarti tak ada cinta.” Alasan berselingkuh lebih sering karena ada masalah lain dalam rumah tangga, misalnya suami butuh dorongan ego dari wanita yang bukan istrinya, atau istri mencari perhatian yang lebih daripada yang ia dapat dari suaminya.

Orang berselingkuh hanya dengan orang lain yang lebih seksi dan muda

Jika Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles dijadikan tolok ukur, ketidaksetiaan tidak selalu karena ada orang ketiga yang lebih seksi atau muda. Seringkali perselingkuhan berakar dari kehambaran dalam rumah tangga, kata Matt Titus, pakar relationship dan penulis buku Why Hasn't He Called? “Anda berselingkuh karena mencari sesuatu yang tidak dimiliki oleh pasangan Anda.” Sebagai contoh, banyak pelaku selingkuh yang dibutakan oleh kepintaran atau kekayaan.

Sekali peselingkuh, selamanya peselingkuh

“Saat Anda belajar dari kesalahan, Anda melihat dampak dari perbuatan Anda,” kata Titus. Titus mencontohkan kasus, seorang mantan pezina dari pernikahan pertama (yang berakhir dengan perceraian) mengatakan, ia merasakan konsekuensi dari ketidaksetiaannya dan secara emosional menyadari kesalahannya. Ia sudah menikah lagi sekarang. “Saya mendapat kesempatan kedua. Saya janji tidak akan mengkhianati istri saya. Jadi, seorang peselingkuh akan selalu berselingkuh tidaklah benar,” kata pria tersebut.

Rumah tangga bubar jika terjadi perselingkuhan

“Perselingkuhan tidak selalu berakhir dengan perceraian,” kata Dr. Haltzman. “Justru bisa dijadikan sebagai hikmah.” Jika dilihat sisi baiknya, perselingkuhan dapat dijadikan batu loncatan untuk membuka dialog melalui sesi konseling guna membicarakan masalah-masalah yang selama ini terpendam di rumah tangga. “Perkawinan pasti akan dapat bertahan meski terjadi perselingkuhan.”

Satu kali selingkuh tidak berbeda dengan affair

“Beda,” kata Rhonda Fine, Ph.D, seksolog klinis dan diplomat dari The American Academy of Clinical Sexologists. “Satu kali selingkuh tetap saja melanggar ikatan kepercayaan dalam rumah tangga, sedangkan affair lebih dalam melibatkan sisi emosional dibandingkan dengan satu kali selingkuh.” Pada kedua kasus ini Anda tidak menghargai pasangan Anda dan janji suci perkawinan, tapi affair yang berlangsung dalam jangka panjang bisa menjadi lebih buruk, karena seringkali melibatkan keintiman emosional.

Wanita tidak berselingkuh

Oh, mereka berselingkuh, Dr. Fine mengoreksi. “Wanita yang bekerja dan sering melakukan perjalanan bisnis akan lebih berpeluang menghadapi situasi yang membuat mereka rentan berselingkuh.” Plus, Dr. Fine menambahkan, wanita lebih mudah terikat dibanding pria. “Saat bekerja berdekatan dengan pria, mereka merasa lebih melibatkan pribadi secara emosional dalam hubungan tersebut.”

Pria berselingkuh karena tidak puas dengan yang didapat di rumah

Ada beragam alasan kenapa orang berselingkuh, dan tidak selalu karena seks, kata Dr. Fine. “Orang berselingkuh karena mereka egois, kekanak-kanakan atau narsis. Atau bisa juga karena mereka pecandu kesenangan dan peminat drama. Mereka mengedepankan kebutuhannya sendiri di atas yang lain dan jarang merasa bersalah kenapa mereka mulai berselingkuh.”

Krisis paruhbaya = selingkuh

Hal-hal klise, seperti rambut beruban dan mobil mewah, adalah yang paling banyak mendasari kenyataan sehari-hari. Tapi krisis paruhbaya lebih dari itu. Dalam sebuah polling online yang dilakukan Wisconsin Public Radio, lebih dari separo responden mengatakan bawa krisis paruhbaya adalah “sangat nyata, pengalaman yang membuat depresi dan menyakitkan.” Ada pria yang mencapai usia paruh baya melakukan perselingkuhan, ada juga yang kecanduan minum atau mengalami depresi klinis. Itulah saatnya untuk melakukan konseling.

Peselingkuh tak ingin ketahuan

Justru sebaliknya, kata Dr. Haltzman. “Orang mungkin sengaja mengatur agar pasangannya mengetahui. Misalnya dalam bentuk lipstik yang dibiarkan membekas di kerah baju atau email yang sengaja terbuka di komputer keluarga. Seringkali, “Itu menjadi semacam teriakan minta tolong. Ada peselingkuh yang sengaja melakukan itu karena ingin tobat tapi tak tahu caranya.”

Sumber : yourtango.com

Read More

Pria Anggap Wanita Berbusana Merah Cenderung 'Gampangan'

Pria Anggap Wanita Berbusana Merah Cenderung 'Gampangan'
Semula merah dianggap sebagai warna cinta, namun belakangan para peneliti menemukan alasan kenapa pria suka wanita berbusana merah. Sederhana saja alasannya, para pria menganggap wanita berbusana merah cenderung mau diajak tidur saat kencan pertama.

Para psikolog yang melakukan penelitian atas 120 mahasiswa pria berusia antara 18-21 tahun menemukan, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa wanita yang memilih busana berwarna merah mempunyai “keinginan yang kuat untuk seks’ dan cenderung mau langsung diajak ke tempat tidur, dibandingkan wanita yang mengenakan busana berwarna netral, seperti hijau, biru, atau putih.

Dan busana merah tersebut tak harus baju atas atau rok mini, demikian temuan para peneliti.

Para sukarelawan ditanyai, apakah mereka menilai wanita tersebut melulu dari hasrat seksual si wanita berdasarkan warna atau t-shirt biasa.

Temuan, yang dipublikasikan dalam Journal of Social Psychology terbaru, menegaskan kuatnya pengaruh warna yang membuat para pria mempersepsikan lawan jenis mereka.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pria akan mengajukan pertanyaan mesra dan duduk lebih dekat ke si wanita jika wanita tersebut mengenakan busana merah.

Penelitian lain menyatakan, wanita berbaju merah yang ingin menumpang kendaraan lewat (hitch hiker) akan lebih diterima oleh pengemudi pria.

Untuk memastikan apakah warna merah berpengaruh terhadap persepsi pria atas wanita, para psikolog di University of South Brittany di Perancis mengumpulkan 120 mahasiswa pria dan membagi mereka ke dalam 4 kelompok.

Masing-masing sukarelawan diberi 30 detik untuk memandangi gambar seorang wanita berusia 20 tahun mengenakan baju yang berubah-ubah dari merah, biru, hijau, lalu putih.

Kemudian para mahasiswa harus melengkapi kueisoner yang meminta mereka untuk menilai wanita mana yang menarik menurut mereka, dari skala 1 sampai 9.

Mereka juga harus menilai wanita mana yang mereka anggap langsung mau diboyong ke ranjang saat kencan pertama.

Ternyata wanita yang dinilai paling menarik adalah saat ia mengenakan baju merah, diikuti kemudian dengan putih, biru, dan terakhir hijau.

Si wanita berbaju merah juga dianggap cenderung ‘murahan’ saat ia berbaju merah, diikuti dengan biru, hijau, dan terakhir putih.

Dalam laporan atas temuan mereka, para peneliti mengatakan bahwa hasilnya mendukung hipotesis mereka, di mana pria memandang warna merah sebagai ajakan untuk 'ho ha hi he'.

“Studi menunjukkan bahwa warna merah terkait dengan gairah dan keromantisan, sebagaimana kesuburan wanita”.

“Tapi evolusi biologis juga dapat menjelaskan pentingnya warna merah. Selama masa kesuburan, perineum dari baboon, monyet dan simpanse betina berubah menjadi merah, kemungkinan untuk menarik minat jantannya”.

“Untuk pertama kalinya, eksperimen kami menunjukkan bahwa busana mempunyai kemampuan untuk membuat pria mempersepsikan wanita yang mengenakan t-shirt merah lebih “mengundang’ dibandingkan dengan jika wanita mengenakan t-shirt biru, putih, atau hijau”.

Psikolog Dr. Glenn Wilson, profesor psikologi tamu pada Gresham College di London, mengatakan bahwa penelitiannya juga menunjukkan kalau pria berbaju merah lebih menarik bagi wanita, karena terlihat seperti orang kaya.

“Tapi wanita berbusana merah menarik bagi wanita karena kaitan nafsu. Dampak tersebut terjadi tanpa disadari dan mungkin diperoleh dari kenyataan, bahwa merah adalah warna siginifikan di alam, menandakan bahaya dan menimbullan rangsangan”.

Sumber : Daily Mail
Read More

Kenapa Terjadi ‘Ice Cream Headache’?

Kenapa Terjadi ‘Ice Cream Headache’?
Siapapun pasti pernah mengalami: Saat makan es krim atau minuman/ makanan dingin lainnya, tiba-tiba kepala terasa ‘mak nyeng’ atau nyeri sekejap.

Ternyata, itu karena cepatnya aliran darah yang mengalir ke kepala. Kondisi itu disebut dengan ‘ice cream headache’.

Awalnya hal ini membuat para ilmuwan bingung, namun kini jawabannya sudah ditemukan dan bisa menjadi pembuka jalan untuk penyembuhan berbagai jenis sakit kepala, termasuk migrain.

Bagaimanapun juga, ‘ice cream headache’ mudah dipicu, sehingga dapat dipelajari di lab dari awal sampai akhir. Untuk melakukan itu, para peneliti dari Harvard Medical School di AS melacak aliran darah ke otak saat orang minum air es atau air hangat.

Kedua minuman tersebut diminum dengan sedotan yang menekan langit-langit mulut dan para sukarelawan menunjukkan tanda-tanda saat nyeri muncul dan hilang.

Hasilnya menunjukkan, bahwa rasa nyeri muncul bertepatan dengan saat pembuluh darah yang bernama anterior cerebral terbuka dan membanjiri otak dengan darah.

Pembuluh darah tersebut kemudian menyempit dan nyeri pun reda, demikian diungkapkan pada konferensi Experimental Biology.

Peneliti Harvard, Jorge Serrador, mengatakan bahwa cepatnya aliran darah merupakan mekanisme pertahanan diri dan dirancang untuk menjaga agar otak tetap hangat dan berfungsi.

Meski begitu, aliran darah yang tiba-tiba cenderung meningkatkan tekanan di dalam tengkorak dan itulah yang menyebabkan nyeri.

Untuk menghentikan tekanan agar tidak melampaui tingkat bahaya, pembuluh darah menyempit agar tekanan menurun.

Sumber : Daily Mail
Read More

Apakah Teman di Facebook Benar-benar Teman Anda?

Apakah Teman di Facebook Benar-benar Teman Anda?
Terbitan terbaru The Atlantic mempertanyakan: Apakah Facebook Membuat Kita Kesepian?

Facebook tak perlu membuat Tanja Hollander kesepian, sebetulnya, tapi membuatnya bingung. Sekitar dua tahun lalu ia melihat jumlah teman di Facebooknya ada 626, dan ia mulai menganalisanya.

“Yang kuemukan adalah orang-orang yang tidak pernah kutemui atau bercakap-cakap di kehidupan nyata; ada mantan pacar dengan pacar barunya, ada mantan pasangan dari teman, penjual barang-barang seni, kurator, dan teman SMA yang tak pernah saya temui sejak 20 tahun lalu,” tulisnya di websitenya.

Sejak itu, Hollander menjalankan misi memotret sertiap orang yang ada di daftar temannya di Facebook. (Tentu saja jumlahnya mengalami perubahan karena adanya tambahan teman baru, khususnya setelah proyek pemotretannya itu. Tapi ia juga menegaskan kalau ia tidak curang, meskipun situasinya kadang canggung). Ia telah memotret sekitar sepertiga teman dan berencana untuk melanjutkannya sampai selesai.

“Aku memulai proyek ini dengan sedikit sinis, (dalam hati): ‘Tak mungkin orang akan mengejekku.,’” katanya di telepon. “Kupikir kami punya perasaan yang sama, baik di Facebook maupun di dunia nyata”.

Tapi temannya, baik yang nyata, virtual ataupun keduanya, sangat antusias dengan proyek itu.

Hollander mencontohkan: Satu kenalan di Facebbok, yang ia tambahkan sebagai kontak profesional, dan tak perlu memandangnya sebagai teman “dunia nyata”, mempersilakannya tinggal di apartemennya selama seminggu tanpa banyak tanya.

“Aku sangat terkejut melihat betapa ramhanya orang-orang ini,” katanya. Tampaknya yang diperlukan hanya waktu untuk tatap muka untuk membuat sebuah persahabatan menjadi nyata.

Dan, tak seperti kebanyakan dari kita, Hollander memperoleh pengalaman tatap muka yang menyenangkan, karena mendapat dukungan finansial dari berbagai sponsor, termasuk Portland Museum of Art di Maine.

Ia pun melanglang buana dengan biaya yang tak murah. Lebih aneh lagi, proyek tentang budaya digital ini telah difilmkan. Atau mungkin tidak begitu aneh. Faktanya, film nyata bisa jadi merupakan metafora dari teman-teman yang nyata: Ada kelanggengan dan bobot untuk itu, meskipun agak tidak nyaman.

“Dengan kemudahan dan popularitas bidang fotografi menjelang abad 20, potret-potret alam formal lambat laun berkurang,” tulisnya di statement proyek. “Potret keluarga tradisional mulai menghilang”.

Jadi, Hollander tertarik pada individu-individu berjumlah lebih dari 626 orang; tapi ia juga tergelitik untuk mengupas lingkungan yang membentuk individu-individu tersebut. Rumah tempat mereka tinggal; meja yang mereka duduki; sofa tempat mereka bersantai bersama, dalam kehidupan nyata.

“Di dunia yang terpengaruh sosialisasi gaya novel, kehidupan bermasyarakat kita makin berkurang,” tulis Stephen Marche di The Atlantic. “Kita hidup dalam sebuah kontradiksi percepatan: makin kita terhubung, maka makin kesepian kita”.

Di lain pihak, bahkan Hollander, yang memulainya dengan skeptis, memanfaatkan media sosial itu untuk mempromosikan proyeknya.

“Facebook bukanlah pengganti persahabatan di dunia nyata,” katanya, “tapi menjadi jalan untuk memulai hubungan”.

Apa yang diungkap dalam foto-foto Hollander adalah bahwa ia tinggal di Portland, Maine, dan ia menjadi anggota aktif komunitas seni di sana. Bahwa makin banyak teman kuliahnya, makin banyak teman lainnya dari teman-temannya. Jika Anda memotret teman Facebook Anda, akan seperti apa jadinya? Dan seberapa canggung prosesnya?

Sumber : npr
Read More

Kecanduan Kekuasaan Indentik dengan Kecanduan Kokain

Kecanduan Kekuasaan Indentik dengan Kecanduan Kokain
Lebih dari seratus sejarawan Baron John Acton menyatakan “Kekuasaan cenderung membuat orang korup, dan kekuasaan mutlak membuat orang mutlak korupsi”. Kini, para ilmuwan membuktikan bahwa secara biologis pernyataan itu benar.

Mereka menemukan bahwa ‘merasa berkuasa’ mempunyai kesamaan pengaruh sebagaimana kokain pada otak dengan meningkatnya tingkat testosteron dan produk turunannya, androstanediol, baik pada pria maupun wanita.

Hal ini pada gilirannya akan mendongkrak tingkat dopamine, ‘system reward’ otak yang disebut dengan nucleus acumbens, yang bisa sangat adiktif.

Kokain bekerja dengan cara yang sama, di mana dapat menimbulkan berbagai berpengaruh dari meningkatnya kewaspadaan, rasa percaya diri, energi, merasa nyaman dan euforia, hingga kebingungan, paranoia dan gelisah.

Kekuasaan nyaris berdampak identik dengan kokain dan kekuasaan yang berlebihan dan menghasilkan sejumlah besar dopamine yang lebih berdampak negatif, seperti arogan dan pemarah.

Pernyataan Dr Ian Robertson tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut dalam menjelaskan perilaku aneh dan impulsif dari pejabat, konglomerat dan selebriti.

Di Daily Telegraph Robertson menulis: “Kera baboon biasa dalam hirarki dominasi mempunyai tingkat dopamine yang lebih rendah di wilayah otak kunci, tapi begitu dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi, dopaminenya pun akan turut meningkat”.

“Hal ini membuat mereka lebih agresif dan aktif hasrat seksualnya. Pada manusia, perubahan tersebut juga terjadi saat mereka diberi kekuasaan”.

“Sebaliknya, penurunan posisi dalam hirarki akan menurunkan tingkat dopamine, meningkatkan stress dan menghambat fungsi kognitif”.

Ia menambahkan, bahwa kekuasaan juga membuat orang lebih pandai, karena dopamine meningkatkan fungsi lobus otak depan.

Kepatuhan dan dominansi juga memberikan efek yang sama melalui jaringan syaraf reward otak sebagaimana kekuasaan dan kokain.

Sumber : Daily Mail
Read More

Studi: Makan Kacang-kacangan Membantu Atasi Obesitas

Studi: Makan Kacang-kacangan Membantu Atasi Obesitas
Para pelaku diet seringkali berhenti mengkonsumsi kacang-kacangan karena tingginya kandungan lemak, tapi riset menyatakan bahwa mengudap kacang-kacangan dapat membantu kelangsingan tubuh.

Sebuah studi menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi aneka kacang almon, mente, dan kenari menunjukkan berat badan, indeks massa tubuh (body mass index/ BMI) dan lingkar pinggang yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi.

Mereka juga lebih rendah resikonya terkena serangan jantung, diabetes tipe 2 dan sindrom metabolisme.

Dewasa ini para pakar menganjurkan asupan harian 1,5 ons, atau tiga sendok makan kacang-kacangan sebagai bagian dari diet sehat.

Ketua periset, Carol O'Neil, dari Louisiana State University, mengatakan “Satu atau lebih temuan adalah fakta bahwa pengkonsumsi kacang mempunyai bobot tubuh yang lebih rendah, demikian juga BMI dan lingkar pinggang mereka, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsinya.”

“Artinya berat, BMI dan lingkar pinggang masing-masing 4,19 pon, 0,9 kg/m2 dan 0,83 inch lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsinya.”

Dalam sebuah studi, yang dipublikasikan di Journal of the American College of Nutrition, para peneliti membandingkan faktor resiko untuk penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik pada pengkonsumsi kacang dengan bukan pengkonsumsi kacang.

Mereka menggunakan data dari 13.292 pria dan wanita yang berpartisipasi pada National Health and Nutrition Examination Surveys (NHANES) tahun 1999-2004.

Pengkonsumsi kacang didefinisikan sebagai mereka yang makan lebih dari satu seperempat ons kacang setiap hari.

Kacang pohon (kacang yang tumbuhannya berbentuk pohon) – almond, kacang Brazil, kacang mete, hazelnut, macadamia, pecan, kacang pinus, pistachio,dan kenari – yang dikonsumsi secara khusus, terkait dengan kadar kolesterol yang lebih baik dan rendah resiko terserang penyakit kronis, termasuk penyakit jantung.

Selain itu, juga terkait dengan rendahnya prevalensi terhadap empat faktor resiko pada sindrom metabolik: kegemukan abdominal, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi dan kadar kolesterol baik rendah.

Dr. O’Neil menambahkan, “Kacang pohon semestinya menjadi bagian integral dari diet sehat dan dianjurkan oleh tenaga profesional, khususnya ahli diet”.

Maureen Ternus, direktur eksekutif pada International Tree Nut Council Nutrition Research & Education Foundation (INC NREF) juga menyambut gembira hasil studi tersebut.

“Data tersebut dan fakta bahwa FDA telah mengeluarkan klaim kualifikasi kesehatan untuk kacang-kacangan dan penyakit jantung melalui anjuran untuk mengkonsumsi 1,5 ons kacang setiap hari, kita perlu memasyarakatkan pentingnya memasukkan kacang pohon dalam program diet”.

Sumber : Daily Mail
Read More

Buah Apokat Bisa Membuat Awet Muda!

Buah Apokat Bisa Membuat Awet Muda!
Bagi Anda penyuka buah apokat, ada kabar gembira. Para ilmuwan menyatakan, bahwa buah apokat bisa menjadi senjata ampuh melawan penuaan dan penyakit.

Minyak dari buah apokat didemokan dalam sejumlah tes untuk melawan radikal bebas, molekul berbahaya yang berperan mulai dari proses penuaan hingga penyakit jantung dan kanker.

Minyak yang terkandung dalam buah apokat ini pada umumnya terdapat di dalam mitochondria, sumber daya di dalam sel-sel tubuh kita yang mengubah makanan menjadi energi.

Banyak kandungan kimiawi antioksidan dalam sayuran dan buah seperti wortel dan tomat dapat menyerap radikal bebas, tapi tidak mampu menembus mitochondria.

Yang terkandung dalam apokat bisa, demikian disampaikan oleh American Society for Biochemistry and Molecular Biology dalam konferensi tahunannya.

Periset Christian Cortes-Rojo mengatakan “Masalahnya adalah bahwa antioksidan dalam bahan lain tak dapat masuk ke mitochondria”.

“Jadi radikal bebas akan merusak mitochondria, menyebabkan terhentinya produksi energi dan sel hingga kolaps dan mati”.

“Dianalogikan seperti ini: saat minyak meluap, jika kita hanya membersihkan tumpahan minyak tanpa memperbaiki pori-pori tempat minyak keluar, maka minyak akan semakin meluber dan akan membuat ikan-ikan mati”.

Radikal bebas yang tak stabil adalah produk limbah alamiah dari metabolisme, dan bisa berkembang banyak karena faktor polusi, asap rokok dan radiasi.

Radikal bebas tersebut bisa jadi bencana bagi tubuh kita, memicu reaksi berantai yang menghancurkan membran sel, protein, dan bahkan DNA.

Fenomena ini adalah satu dari biang keladi penuaan dan diyakini berperan dalam kerusakan arteri dan kanker.

Para peneliti menemukan bahwa minyak apokat memungkinkan sel-sel ragi bertahan terhadap paparan konsentrasi besi tinggi – elemen yang menghasilkan ‘sejumlah besar’ radikal bebas.

“Kami masih perlu memastikan bahwa apa yang diteliti pada ragi dapat timbul pada organisme yang lebih besar, seperti manusia”, kata Cortes-Rojo dari University Michoacana de San Nicolas de Hidalgo di Meksiko.

Minyak apokat mirip komposisi minyak zaitun, yang banyak dikonsumsi di berbagai negara Mediteranian dan terkait dengan rendahnya tingkat penyakit kronis di sana, dan Cortes-Rojo mengatakan bahwa temuannya bisa berarti minyak apokat menjadi “minyak zaitunnya Amerika’.

Riset sebelumnya yang dilakukan di Meksiko, negara penghasil apokat terbesar, menunjukkan bahwa apokat akan menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan lemak tertentu yang terkait dengan diabetes.

Sumber : Daily Mail
Read More

4 Gelagat Buruk yang Menjurus Perceraian

4 Gelagat Buruk yang Menjurus Perceraian
Saat ribut dengan pasangan, apakah Anda melakukannya dengan cantik atau justru memperburuk hubungan Anda? Peneliti perkawinan dan relationship terkemuka, Dr. John Gottman, mengungkapkan ada 4 pola negatif yang sering terjadi saat pasangan bertengkar.

Gottman mengatakan kepada Anderson, bahwa 4 elemen tersebut meramalkan perceraian, dan menyebutnya sebagai "the four horsemen of the apocalypse".

Empat elemen tersebut adalah :

1. Kecaman: Gottman mengatakan, kecaman adalah “cara yang sangat ampuh dalam pertengkaran, di mana Anda menyatakan keluhan untuk menyerang pasangan Anda”. Menurut Gottman, “Kecaman tidak akan membuat keadaan lebih baik, seperti menyiramkan bensin ke api. Pertengkaran akan makin memanas”.

2. Hinaan: “Hinaan adalah peramal terbaik untuk perceraian, karena hal itu menunjukkan sikap sok hebat. Anda harus hargai hubungan dengan pasangan Anda”.

3. Pembelaan diri: Menurut Gottman, orang harus bertanggung jawab atas masalah yang terjadi. Dr. Gottman menunjukkan bahwa pembelaan diri muncul sebagai wujud solusi.

4. Diam, yang juga dikenal sebagai silent treatment. Kata Gottman, “Orang yang diam berupaya untuk menenangkan keadaan dan tidak membuat situasi memburuk, tapi saat menghadapi orang yang diam seperti itu, kemarahan Anda akan memuncak. Jadi, diam termasuk gelagat yang mengganggu”.

Apa sih yang sering dipertengkarkan pasangan? Dr. Gottman mengatakan, bahwa pasangan kerap mempersoalkan hal-hal yang tak jelas!

Menurut Gottman, ada 3 hal yang tak boleh diucapkan saat bertengkar dengan pasangan:

1) “Kamu tidak pernah …”

2) “Kamu selalu saja …”

3) Hal-hal yang menjurus penghinaan atau berlagak sok pintar.

Sumber : Anderson Cooper
Read More

1 Dari 9 Orang Mengirim SMS Cabul ke Pasangannya

1 Dari 9 Orang Mengirim SMS Cabul ke Pasangannya
Menurut sebuah studi, satu dari sembilan warga Inggris mengirim SMS cabul ke pasangannya setiap hari. 

Survei menemukan, hampir separo orang dewasa, atau 47%, mengirim SMS cabul ke separo lainnya, tapi satu dari 10 orang salah mengirim pesan tersebut ke teman atau anggota keluarganya. 

Dan satu dari tujuh orang yang berhubungan ((14%) menghapus ‘sext’ (SMS cabul) dari ponselnya agar tidak ketahuan. 

Jajak pendapat terhadap 2.000 orang dewasa yang dilakukan oleh pakar ponsel Recombu.com juga menemukan hampir 1 dari 5 pengguna ponsel mempertaruhkan hubungannya dengan diam-diam mengirim SMS cabul ke orang lain selain pasangannya. 

Dan 12% dari mereka memberikan nomor ponsel ke orang yang mereka goda, meskipun ia sudah punya pasangan. 

Namun, 10% dari pria peselingkuh tertangkap basah mengirim ‘sext’ ke pasangannya, padahal sebenarnya hendak dikirimkan ke orang lain. 

Dan, meskipun 19% pria menganggap telepon video romatis kehidupan cinta mereka akan lebih menyenangkan, foto-foto dan video mesra selebriti yang muncul di media membuat 14% warga Inggris takut melakukannya. 

Hannah Bouckley, editor pada Recombu.com, mengatakan “Riset kami mengungkap bahwa ‘sexting’ dan telepon video romantis secara jelas menjadi hal yang biasa di masyarakat saat ini sebagaimana orang makin percaya diri dengan smartphone mereka dan menggunakan SMS untuk menjalin hubungan”. 

“Bagi mereka gemar ‘sexting’, pastikan ponsel Anda dan pasangan Anda aman”. 

Riset dilakukan setelah muncul laporan dari seorang wanita muda yang shock menemukan foto bugilnya yang telah dihapus dari iPhonenya yang rusak di-recover oleh seorang tukang reparasi iPhone dan memajangnya di sebuah toko ponsel di Provisi Zhejiang, China. 

Dan pada 2010, riset untuk www.OnePoll.com menemukan sekitar 2 juta istri dan pacar menangkap basah pasangan mereka melakukan ‘sexting’ dengan wanita lain. 

Riset terhadap 3.000 wanita berusia antara 18 sampai 45 tahun menemukan, bahwa 6 dari 10 wanita memeriksa secara rutin ponsel dan kegiatan berjejaring sosial pasangan mereka. 

Tapi 1 dari 20 menangkap basah pacar atau suami mereka mengirim SMS atau gambar saru di situs semacam Facebook. 

Dan 1 dari 6 wanita tersebut menjebak pasangan mereka dengan mengirim pesan atau SMS dari akun online atau nomor ponsel abal-abal untuk mengetahui ‘kadar kebejatan’ pasangan mereka. 

Sumber : Daily Mail
Read More

Kreasi Unik 27 : Lilin

Kreasi Unik 27 : Lilin
Jika Anda hobi menghias rumah, mungkin lilin bisa Anda pertimbangkan untuk menjadi salah satu pernak-pernik yang dapat mempercantik ruang. Tapi tentunya bukan lilin biasa yang berwarna putih panjang yang hanya dipajang jika listrik mati. Lilin-lilin yang disajikan thewondrous ini punya beraneka bentuk yang menawan, sehingga dapat memberikan sentuhan unik sekaligus menenangkan. 










Sumber : thewondrous
Read More

Setiap Jam 37 Juta Bakteri Mengitari Kita di Dalam Ruangan!

Setiap Jam 37 Juta Bakteri Mengitari Kita di Dalam Ruangan!
“Kita hidup dalam sop mikroba, dan kandungan terbesarnya adalah mikroorganisma kita sendiri,” kata Jordan Peccia, profesor teknik lingkungan di Yale dan penyelidik utama dari sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Indoor Air.

“Orang biasanya dicurigai membawa bakteri yang telah ada sebelumnya. Debu lantai berubah menjadi sumber utama dari bakteri yang kita hirup.”

Beberapa studi sebelumnya telah mensurvei berbagai jenis kuman yang ada setiap hari. Tapi ini adalah studi pertama yang menghitung seberapa banyak satu orang memberikan dampak pada tingkat aerosol biologis di dalam ruangan.

Peccia dan timnya mengukur dan menganalisa partikel biologis di sebuah kelas lantai bawah universitas selama lebih dari 8 hari, empat hari saat kelas terisi dan sisanya saat kosong. Dalam kurun waktu tersebut pintu dan jendela dibiarkan tertutup, sementara sistem HVAC dioperasikan dalam tingkat normal. Dalam kondisi itulah para peneliti memilah-milah partikel berdasarkan ukurannya.

Secara keseluruhan mereka menemukan bahwa “keberadaan manusia terkait dengan besarnya peningkatan konsentrasi udara” berupa bakteri dan jamur dalam berbagai ukuran. Keberadaan manusia menyebabkan lonjakan jumlah partikel jamur berukuran lebih bersardan partikel bakteri ukuran medium. Ukuran partikel bakteri dan jamur dianggap penting, karena ukuran berdampak pada kadar yang akan disaring dari udara atau tertinggal dan bersirkulasi ulang, kata para peneliti.

“Ukuran adalah variabel utama,” kata Peccia.

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 18% emisi bakteri dalam ruangan, termasuk bakteri yang telah ada sebelumnya dan yang baru, berasal dari manusia, selain tanaman dan sumber lainnya. Dari 15 jenis bakteri terbanyak yang diidentifikasi dalam ruang kelas tersebut, 4 jenis di antaranya terkait dengan manusia, termasuk yang paling melimpah, Propionibacterineae, bakteri yang umum ada di kulit manusia.

Peccia mengatakan bahwa ruangan berkarpet rentan menimbulkan mikroorganisme dalam jumlah besar, tapi bukan berarti karpet dan permadani harus disingkirkan. Secara ekstrim beberapa mikroorganisme yang lazim ditemukan di dalam ruangan, kurang dari 1%, dapat menimbulkan penularan penyakit, katanya.

Untuk itu, pemahaman terhadap kandungan dan dinamika aerosol biologis dalam ruangan akan membantu dalam merancang cara-cara pengembangan kualitas udara, ujar Peccia.

“Semua penyakit menular yang kita alami berasal dari dalam ruangan,” lanjutnya, sembari menambahkan bahwa orang Amerika menghabiskan 90% waktunya di dalam ruangan.

Para peneliti telah memulai serangkaian studi sejenis di luar Amerika Serikat.

Sumber : Science Daily

Read More

Panduan Membeli Smartphone Untuk Pemula

Panduan Membeli Smartphone Untuk Pemula
Belakangan ini smartphone menjadi perangkat yang populer karena selain sebagai ponsel pada umumnya, ia juga juga berfungsi sebagai komputer. Sebenarnya, yang membuat smartphone relatif mahal bukan karena fungsi ponselnya, tetapi di dalamnya terkandung unsur kontrak dan aplikasi ekstra yang memang pantas digunakan. Semoga tips dari thewondrous ini bermanfaat bagi Anda dalam membeli smartphone sesuai dengan kemampuan kantong Anda.

1. Dana
Sebelum membeli smartphone penting untuk mengetahui dana yang tersedia. Besar kecilnya jumlah uang Anda akan sangat menentukan jenis dan kualitas smartphone yang akan Anda beli.

2. Operating System
Operating System (OS) adalah komponen utama dalam setiap smartphone. Saat ini yang merajai adalah Android dari Google dan iOS dari Apple. Jika Anda ingin yang sedikit berbau 'kuno', symbianlah yang cocok. Apapun itu, keputusan sepenuhnya di tangan Anda.

3. Fitur
Dengan selusin kemampuan yang ada dalam smartphone bisa membuat Anda kewalahan. Meski begitu, sebelum memutuskan membeli, cek dulu fitur-fiturnya, seperti tampilan fisik, kecepatan prosesor, opsi konektivitas, keyboard, kamera, aplikasi yang tersedia, dan usia batere.

Sumber : thewondrous

Read More

Es Krim Berbahan Mangrove

Es Krim Berbahan Mangrove
Adalah 5 mahasiswa jurusan Budi Daya Perairan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang mengolah mangrove menjadi es krim alternatif.

Mereka adalah Galuh Ajeng Kusumaningrum, Ade Wahyu Pratama, Binti Rumiyati, Roro Febrina Anggraini, dan One Yuanda Putra. Kreasi penyegar dahaga tersebut mereka namai Remove.

Es krim Remove tersebut berbahan dasar tepung buah mangrove jenis bogem (Sonneratia sp) yang punya kandungan vitamin C tinggi. Mangrove tersebut diperoleh dari hutan bakau/ mangrove yang ada di timur Surabaya.

Sebagaimana diketahui, Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Sumber : Jawa Pos & Wikipedia Indonesia


Read More

Weleh-weleh! Pria Ini Kewalahan Meladeni Nafsu Pasangannya

Weleh-weleh! Pria Ini Kewalahan Meladeni Nafsu Pasangannya
Ada kejadian menggelikan yang terjadi di Jerman baru-baru ini.

Seorang pria berteriak-teriak minta tolong kepada polisi dari sebuah balkon apartemen. Pasalnya, wanita yang baru dikenalnya di sebuah bar di Munich menuntut agar sang pria tak berhenti berhubungan seks dengannya.

Menurut situs berita Jerman, The Province, wanita itu menahan sang pria agar memenuhi hasrat seksualnya, padahal malam itu mereka telah beberapa kali melakukannya.

Sang wanita ingin lebih, tapi pria 'naas' yang kelelahan itu sudah tak sanggup lagi.

Menurut juru bicara kepolisian setempat, “Pria itu memenuhi keinginan sang wanita untuk bercinta lagi dengannya, baru ia mengijinkan si pria pergi.”

“Tapi ternyata si wanita minta lagi dan lagi, hingga membuat sang pria kewalahan dan terpaksa kabur ke balkon dan minta tolong polisi.”

Ternyata tidak sampai di situ. Saat beberapa polisi masuk ke apartemen, si wanita malah menggoda mereka untuk melayani nafsunya yang tak kunjung padam.

Wanita itu akhirnya harus berhadapan dengan hukum atas tuduhan kekerasan seksual.

Weleh-weleh.

Sumber : Daily Mail

Read More

Facebook Bisa Membuat ‘Ketagihan’

Facebook Bisa Membuat ‘Ketagihan’
Facebook adalah sebuah aktifitas yang membentuk kebiasaan, tapi para pengguna yang menghabiskan banyak waktu pada situs ini mengatakan kalau mereka kurang bahagia dengan hidupnya.

Para peneliti dari University of Gothenburg mengatakan bahwa banyak pengguna yang langsung log in ke Facebook begitu mereka menyalakan komputer, dan perilaku ini dapat berkembang menjadi ‘ketagihan’.

Orang dengan penghasilan dan berpendidikan rendah adalah yang paling beresiko.

Lebih dari 85% pengguna mengatakan bahwa mereka setiap hari berfacebook ria, di mana setengahnya menyatakan langsung masuk ke Facebook begitu mulai mengakses internet.

Setengah dari mereka khawatir tidak akan menjadi ‘yang teratas’ jika tidak segera log in ke Facebook, dan 25% di antaranya mengatakan merasa galau jika tidak log in rutin.

Survei di Swedia terhadap 1.000 orang berusia 18-73 tahun menunjukkan kalau jejaring tersebut mempunyai sisi buruk.

“Berfacebook ria bisa menjadi kebiasaan yang tak disadari. Mayoritas responden log in setiap kali memulai akses internet. Hal ini bisa berkembang menjadi ketagihan,” kata Leif Denti, mahasiswa program doktoral psikologi di University of Gothenburg.

Orang berpenghasilan dan berpendidikan rendah menghabiskan lebih banyak waktu dengan Facebook.

Secara umum wanita adalah yang paling aktif dibandingkan pria.

Pengguna berpenghasilan dan berpendidikan rendah menggunakan Facebook lebih banyak daripada kelompok lain. Di group ini, pengguna yang menghabiskan lebih banyak dengan Facebook dilaporkan juga merasa kurang bahagia dan hampa dalam hidupnya.

Hubungan ini juga mewakili kaum wanita, sementara yang pria tidak.

Yang juga mengejutkan tentang situs jejaring sosial ini adalah bahwa meskipun banyak pengguna yang saling bertukar ‘berita pribadi’ melalui situs ini, tapi isinya cenderung murni berfokus pada hal-hal positif.

“Facebook adalah sarana sosial yang secara jelas digunakan untuk menjalin hubungan dengan teman-teman dan keluarga.”

“Tapi pengguna tidak menulis sembarangan, sebagian besar tulisan yang mereka share menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan kejadian penting dan positif dan mereka merasa nyaman. Hanya 38% yang menulis tentang emosi dan kejadian negatif,: kata Leif Denti.

Sumber : Daily Mail

Read More

Pria Berusia 50 Tahun ke Atas Lebih Menikmati Seks

Pria Berusia 50 Tahun ke Atas Lebih Menikmati Seks
Sebuah survey terbaru menunjukkan bahwa pria yang berusia di atas 50 tahun lebih menikmati seks dibandingkan mereka yang lebih muda.

Dr. Miriam Stoppard tidak kaget melihat fakta ini dan mengatakan bahwa hal ini juga berlaku bagi wanita.

Kabar baik bagi Anda yang berusia lebih dari 50 tahun -- jika Anda masih aktif melakukannya, Anda akan lebih menikmatinya dibandingkan saat muda.

Dari studi terhadap lebih dari 1.000 pria Norwegia dan Amerika terungkap bahwa kenikmatan akan meningkat seiring pertambahan usia, meskipun dari segi performa menurun.

Bicara soal seks, studi memisahkan antara kepuasan dan kemampuan, di mana ini adalah semacam dorongan dalam cara memandang prospek masa tua, di mana usia 50 tahun lebih hebat dari usia 30 tahun dalam memperoleh kepuasan.

Tampaknya hal itu tidak terlalu mengejutkan. Bukan hanya pria yang setara 50 tahunan lebih puas dibandingkan pria di bawah 20 tahun, yang hormon-hormonnya selalu berada pada level siklon, tapi juga mereka yang berpetualang dengan pasangan-pasangan baru sebagai pandangan hidup.

Mereka yang berusia 30-an mengalami berbagai kesulitan, harus mengatasi setiap persoalan yang dihadapi saat mendaki tangga karir yang mereka pilih demi keluarga mudanya.

Sebaliknya, di usia 50-an Anda mungkin sudah berada di puncak karir dan Anda sangat bersemangat. Anda punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai. Anda paham betul siapa diri Anda dan selera seksual Anda serta merasa nyaman dalam lingkungan rumah tangga yang Anda bina.

Sebagai pasangan, Anda berdua sangat saling mengerti satu sama lain, terbuka dalam mengekspresikan keinginan, dan mampu menghadirkan puncak kepuasan setiap kali melakukan hubungan intim. Dengan kata lain, dalam soal seks Anda sangat percaya diri. Dan saat hasrat muncul di ubun-ubun, seks dalam konteks ini tidaklah membosankan atau begitu-begitu saja. Anda akan merasa relaks dan aman.

Bagus juga untuk wanita, lho. Terutama jika Anda beruntung punya pasangan yang tetap tangguh di usia 50-an.

Dengan menopause yang selalu menghantui, wanita kerap salah beranggapan bahwa seks akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Bagitu beberapa wanita mungkin benar, tapi riset menunjukkan bahwa banyak yang justru menikmatinya, dan mereka punya alasan psikologis yang baik untuk itu.

Ovarium memang berhenti memproduksi estrogen, tapi tetap memompa hormon-hormon seks pria selama akhir hayat, dan itulah yang berperan pada dorongan seks Anda.

Jadi, seperti halnya pria, jika wanita tetap rajin ‘begituan’ meski usia makin senja, rasanya akan lebih nikmat dari yang pernah dirasakan. Glek glek glek …

Sumber : ThirdAge.com

Read More

‘Sisi Gelap’ Facebook: Studi Temukan Kaitan pada Narsisme Agresif secara Sosial

‘Sisi Gelap’ Facebook: Studi Temukan Kaitan pada Narsisme Agresif secara Sosial
Telaah psikologi menemukan bahwa Facebook dan media sosial lainnya menawarkan sarana untuk orang-orang yang obsesif dengan citra diri dan pertemanan yang dangkal.

Para peneliti telah menetapkan sebuah kaitan langsung antara jumlah teman yang dimiliki di Facebook dengan derajat yang menunjukkan sifat narsis ‘yang secara sosial mengganggu’, sebagai konfirmasi atas kesimpulan dari sejumlah orang yang skeptis pada media sosial.

Orang-orang yang mendapat nilai tinggi pada kuesioner Narcissistic Personality Inventory punya lebih banyak teman di Facebook, men-tag dirinya sendiri lebih sering dan meng-update newsfeed mereka lebih rutin.

Penelitian yang dilakukan ditengah maraknya bukti bahwa kaum muda makin meningkat sifat narsisnya, dan terobsesi dengan citra diri dan dangkalnya pertemanan.

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences juga menemukan bahwa narsisme merespon lebih agresif pada komentar-komentar yang tak mengenakkan tentang mereka di dinding situs jejaring sosial dan mengubah profil mereka lebih sering.

Sejumlah penelitian sebelumnya mengaitkan narsisme dengan penggunaan Facebook, tapi yang ini adalah semacam bukti awal dari hubungan langsung antara teman-teman Facebook dengan elemen paling ‘meracuni’ dari kelainan kepribadian narsis.

Para peneliti di Western Illinois University mempelajari perilaku Facebook dari 294 orang berusia antara 18 sampai 65 tahun, dan diukur dua elemen “gangguan sosial” dari narsisme, yaitu grandiose exhibitionism (GE) dan entitlement/exploitativeness (EE).

GE mencakup “daya serap diri, kesombongan, keunggulan, dan kecenderungan pamer” dan orang-orang yang memperoleh nilai tinggi pada aspek narsisme ini butuh menjadi pusat perhatian secara konstan. Mereka kerap mengatakan hal-hal yang mengejutkan dan secara tak pantas menyingkap dirinya sendiri karena mereka tak tahan untuk diabaikan atau menyia-nyiakan peluang untuk memamerkan diri.

Aspek EE meliputi “perasaan pantas dihargai serta hasrat memanipulasi dan mengungguli yang lain”.

Riset menemukan bahwa makin tinggi nilai aspek GE-nya, makin besar jumlah teman di Facebook, hingga mencapai lebih dari 800.

Mereka yang mendapat nilai tinggi pada EE dan GE lebih cenderung menerima permintaan pertemanan dari orang asing dan mencari dukungan sosial, tapi kurang memberikan dukungan.

Carol Caig, peneliti sosial dan chief executive pada Centre for Confidence and Well-being, mengatakan bahwa kaum muda di Inggris makin meningkat sifat narsisnya dan Facebook dituding sebagai biang penyedia sarana atas kelainan tersebut.

“Cara mendidik anak makin difokuskan pada pentingnya harga diri – pada bagaimana Anda memandang mata orang lain. Metode pengajaran ‘semua tentang aku’ ini diimpor dari AS.”

“Facebook memfasilitasi orang-orang yang ingin memamerkan dirinya dengan cara merubah foto profil dan menunjukkan ratusan teman yang dimilikinya, bahkan ada yang lebih dari 1.000.”

Dr Viv Vignoles, dosen senior pada psikologi sosial di Sussex University, menyatakan ada “bukti yang jelas” dari studi di Amerika di mana para mahasiswa meningkat sifat narsistiknya.

Tapi ia menambahkan: “Apakah itu berlaku juga bagi non mahasiswa atau kaum muda di negara lain, seperti Inggris misalnya, masih menyisakan pertanyaan, sejauh yang saya ketahui.”

“Tanpa memahami penyebab yang mendasari perubahan historis pada mahasiswa AS, kita tidak akan tahu apakah penyebab tersebut merupakan faktor yang secara relatif spesifik untuk budaya Amerika, seperti fokus politis pada peningkatan harga diri pada akhir 80-an dan awal 90-an atau ada faktor yang lebih umum, misalnya teknologi baru seperti ponsel dan Facebook.”

Vignoles mengatakan, korelasi alamiah dari studi terbaru berarti sulit untuk memastikan apakah perbedaan individual dalam narsisme membuat pola yang berbeda pada perilaku Facebook, apakah pola perilaku Facebook menjadikan perbedaan individual dalam narsisme, atau secuil dari keduanya.

Christopher Carpenter yang melakukan studi mengatakan: “Secara umum, sisi gelap Facebook butuh penelitian lebih lanjut dalam rangka memahami manfaat sosial Facebook secara lebih baik dan aspek-aspek yang merusak demi meningkatkan mantan pengguna dan membatasi calon pengguna.

“Jika Facebook digunakan oleh orang-orang yang ingin memperbaiki ego mereka yang rusak dan mencari dukungan sosial, sangat penting untuk menggali potensi komunikasi negatif yang mungkin dapat diperoleh di Facebook dan orang-orang baik yang ingin berkenalan dengan mereka. Idealnya, orang akan lebih suka menggunakan Facebook untuk tujuan baik ketimbang merusak.”

Sumber : the guardian

Read More

Wanita Lebih Beresiko Terluka Saat Kecelakaan Mobil?

Wanita Lebih Beresiko Terluka Saat Kecelakaan Mobil?
Penggunaan boneka wanita berpengaruh besar di Detroit.

Selama bertahun-tahun industri mobil dan agensi keselamatan federal menerapkan uji tabrakan dengan hanya menggunakan model boneka pria. Kini boneka wanita pun digunakan, dan data yang diperoleh uji tabrakan mulai mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dalam desain kendaraan hingga keputusan konsumen dalam membeli sebuah mobil.

Jack Jensen, General Motors Technical Fellow dan group manager untuk GM's Anthropomorphic Test Device lab di Milford, Michigan menunjuk ke sekitar 200 boneka yang masing-masing seharga USD 200.000. “Kami punya berbagai bentuk dan ukuran,” katanya, “sekitar 20 jenis yang berbeda.” Mereka memperkenankan GM menggunakan boneka pria dan wanita berukuran besar dan kecil, anak-anak dari berbagai usia, dan bahkan satu keluarga dalam simulasi kecelakaan mobil.

Sekitar 35 dari 200 boneka mewakili postur wanita. Pembedaan jenis kelamin ini lebih dari sekedar dari sisi tinggi dan berat badan, tapi juga lebar pinggul. Beberapa di antaranya mengenakan jaket dada yang mensimulasikan payudara.

Alasan pengunaan boneka wanita sederhana saja, kata Linda Tram, juru bicara dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA): Studi menunjukkan bahwa wanita, yang memiliki tulang yang lebih kecil dengan kepadatan yang lebih rendah, beresiko lebih besar terluka atau tewas saat kecelakaan mobil dibandingkan pria. Otot-otot leher mereka yang sedikit membuat mereka rentan mengalami salah urat karena kepala tersentak. Secara umum, orang-orang yang berpostur kecil tak setangguh pria bertubuh besar dalam menghadapi kecelakaan.

Namun meskipun boneka pria dalam uji tabrakan telah digunakan sejak perang dunia II atau sebelumnya, NHTSA belum memulai secara luas penggunaan boneka wanita hingga 2003. GM tidak memulainya sebelum akhir 80-an. Kenapa? Bukankah dewasa ini pengendara wanita cenderung sudah sebanyak pria?

“Biasanya pabrikan dan desainer mendasarkan pada pria,” jelas Dr. David Lawrence, direktur Center for Injury Prevention Policy & Practice di San Diego State University, yang mempublikasikan secara mingguan di Safetylit.org literatur keselamatan yang dicuplik dari sekitar 9.000 jurnal ilmiah dari seluruh dunia. “Hal itu tidak terpikir oleh mereka untuk merancang kendaraan yang aman bagi orang selain mereka sendiri.”

Penilaian keselamatan kendaraan oleh NHTSA belakangan ini memperhitungkan, baik pria maupun wanita. Lihat saja di consumer shopping tool di Safercar.gov, sebagai contoh, dan Anda dapat membandingkan tidak hanya kelayakan tabrakan relatif dari 74 kendaraan yang berbeda, tapi juga – dalam cara terbatas – kendaraan mana yang lebih aman bagi wanita.

Klik di 2012 Nissan Versa, sebagai contoh, dan Anda akan melihat bahwa dalam tabrakan frontal, perlindungan yang diberikan kepada penumpang wanita mendapat 3 dari 5 bintang (makin banyak bintang, tingkat perlindungannya makin baik). Itu adalah peningkatan dari 2 bintang pada 2011, tapi masih belum sebaik BMW 528i pada 2012 ini (5 bintang).

Tram menambahkan, “Sebagai agensi kesehatan dan keselamatan publik, NHTSA terus berupaya untuk memastikan para penumpang kendaraan mendapat perlindungan – sesuai dengan usia, jenis kelamin, atau postur tubuh. Penggunaan boneka wanita, katanya, “lebih luas dari manapun di dunia.”

Kemungkinan, wanita yang mencoba menggunakan Safercar.gov dalam menentukan mobil mana yang paling aman mereka kendarai (dan juga penumpangnya) merasa kesal: Dua dari tiga uji tabrakan yang dilakukan NHTSA diasumsikan sebagai pengemudi pria: Dalam tabrakan frontal dan bagian sisi, selalu boneka pria yang digunakan. Tidak ada data dari pengemudi wanita. Hanya pada uji ketiga – tabrakan menyamping ke sebuah tiang – adalah pengemudi wanita.

Mau tahu kendaraan apa yang menawarkan keselamatan terbaik saat kecelakaan bagi pengemudi wanita? Carilah di antara peringkat 74 kendaraan: situs tersebut tidak memperkenankan Anda mencari berdasarkan jenis kecelakaan atau ringkasan hasilnya. Selain itu, untuk jenis kecelakaan ini sebagaimana dua lainnya, kendaraan yang berbeda mungkin mendapat peringkat bintang yang sama.

Bukan berarti pemerintah tidak mempunyai perbendaharaan data kecelakaan tambahan yang sesuai dengan pengemudi wanita, tapi karena rangkaian kecelakaan yang berbeda dirancang untuk uji tabrakan mobil sesuai atau tidak dengan persyaratan minimum yang ditetapkan pihak federal.

Uji tabrakan bersifat biner: mobil lulus atau tidak. Bukan sekedar peringkat 5 bintang,” ujar seorang pakar keselamatan mobil. “Tak ada ‘derajat’ dalam keselamatan.” Mobil yang tidak lulus uji tidak akan dijual ke konsumen.

Tapi terhadap ketidakpuasan atas data yang mungkin berasal dari sudut pandang konumen, para teknisi telah menggunakannya dalam meningkatkan keselamatan wanita, baik sebagai pengemudi maupun penumpang.

Menurut Russ Rader, juru bicara untuk Insurance Institute for Highway Safety, “Salah satu alasan kita menggunakan boneka wanita adalah cara wanita duduk di dalam kendaraan.” Mereka cenderung, misalnya, mereka memajukan jok mobil untuk menyesuaikan dengan tubuh mereka yang lebih kecil. “Jadi, jika Anda bayangkan dampak tabrakan dari samping, misalkan oleh SUV atau pickup, yang membentur mobil, posisi kepala wanita tepat di tengah dari jendela mobil, di mana obyek datang. Pria duduk agak lebih ke belakang. Pada mobil 4 pintu, pria lebih terlindungi oleh pilar” (tiang antara pintu depan dan belakang).

Untuk akurasi model yang berbeda, kata Rader, pada 2003 Insurance Institute menggunakan boneka wanita untuk uji tabrakan samping. “Kami menggunakan boneka wanita karena wanita rentan terhadap kecelakaan jenis tersebut. “Data yang diperoleh digunakan untuk mengembangkan desain kantung udara (air bag) samping, agar perlindungan terhadap penumpang wanita lebih baik.

Lebih jauh lagi, di masa mendatang Rader tidak berharap boneka wanita dipakai dalam desain keselamatan. “Kami melakukan uji sendiri, beda dengan pemerintah,” katanya. “Kami tidak melihat perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita. Dari uji tabrakan frontal,misalnya, kami tidak menemukan perbedaan itu.”

Sabuk pengaman dan kantung udara, lanjutnya, telah dikembangkan agar mampu melindungi penumpang mobil dalam berbagai bentuk dan ukuran.

“Kunci yang harus dipahami konsumen,” katanya, “adalah bahwa bukan wanita yang seharusnya prihatin atas uji keselamatan yang tidak mewakili mereka. Tapi Andalah yang seharusnya membeli mobil yang memberikan keselamatan paling layak. Dengan demikian, Anda akan mendapat perlindungan maksimal, apapun jenis kelamin Anda.”

Sumber : ABC News

Read More

Comments