Teiyu Goto, seorang tenaga ahli Sony yang diberi banyak kebebasan untuk merancang PlayStation asli beserta kontrolernya menjelaskan, bahwa simbol-simbol pada tombol PlayStation tidak asal-asalan dibuat, tapi punya makna tertentu.
“Kalau perusahaan game lain menggunakan huruf alfabet atau warna-warni tombol, kami membuatnya dalam bentuk sederhana yang mudah diingat. Itulah sebabnya kami memilih menggunakan ikon atau simbol, dan saya usulkan membuat kombinasi segitiga-lingkaran-silang-persegi. Masing-masing simbol mempunyai makna dan warna berbeda, sebagai berikut :
 | Segitiga dapat diartikan sebagai sudut pandang – yang mewakili tujuan atau arah – dan saya pakai warna hijau. |
 | Persegi melambangkan selembar kertas – yang mewakili menu atau dokumen – dan berwarna merah muda. |
  | Lingkaran dan silang mewakili pengambilan keputusan 'ya' atau 'tidak' dan saya buat masing-masing berwarna merah dan biru. |
Orang-orang mengira saya pilih warna-warna itu asal-asalan, dan saya harus meyakinkan pimpinan bahwa itulah yang saya inginkan,” kata Goto.
Yang juga menarik, dalam wawancara diterjemahkan oleh 1up, adalah bahwa sang perancang harus berjuang keras menentang pimpinannya yang memaksa kontrolernya dibuat mirip dengan kontroler Super Nintendo one. Kegigihan Goto membuat pimpinan menyerah dan mereka akhirnya menerima rancangannya. Itu cukup bagus, mengingat Sony masih bersikukuh pada desain dasar kontroler yang sama selama 15 tahun, sementara Xbox 360 buatan Microsoft telah mengembangkan kontroler yang jauh lebih nyaman. [1up]
Menyangkut nama Xbox 360, ada sebuah lelucon tentang asal muasal Microsoft mendapatkan nama produk konsol game-nya tersebut :
Sumber : gamesreviews2010.com