Tergoda Sang Mantan

Nama saya Juwita (bukan nama sebenarnya), usia 45 tahun. Sudah sekitar 23 tahun saya berumah tangga dan dikaruniai 2 anak yang telah menginjak remaja. Selama ini rumah tangga saya berjalan harmonis, meskipun dari segi ekonomi kurang begitu beruntung. Suami saya adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan anak-anak saya (semuanya laki-laki) tergolong tampan dan pandai di sekolah.

Sekitar 2 tahun lalu saya bertemu mantan pacar saat acara reuni di Jakarta dengan teman-teman SMA yang tinggal dan mencari nafkah di sana. Waktu itu semuanya berjalan biasa saja. Kami saling bertukar cerita tentang keluarga masing-masing. Ia, sebut saja Romi, punya 4 anak dan dari ceritanya, ia tampaknya mempunyai karir yang cukup sukses.

Beberapa bulan kemudian saya menerima SMS dari Romi. Mula-mula jarang,tapi lama kelamaan makin sering. Sesekali ia menelepon dan kami ngobrol panjang lebar tentang banyak hal.

Entah kenapa, kemudian muncul rasa rindu jika ia tak mengirim SMS atau menelepon. Kalau rindu itu sudah tak tertahan, sayalah yang berinisiatif mengirim SMS. Tentu saja hal itu saya lakukan sembunyi-sembunyi. Suatu ketika, saat saya sedang mandi ponsel saya berbunyi karena ada SMS masuk dan anak kedua saya spontan membaca nama pengirim yang tertera di layar. Dengan polos ia meneriakkan nama pengirim SMS yang tak lain adalah Romi. Suami saya marah, karena ia tahu Romi adalah mantan saya. Beruntung ia tidak usil membaca SMS itu, dan saya jelaskan kalau hanya sekedar "say hello" darinya.

Sejak kejadian itu, saya ganti nama di ponsel dengan nama cewek dan saya makin keasyikan berSMS dan bertelepon ria dengan Romi. Wajah Romi pun selalu menghiasi pikiran saya setiap saat setiap waktu, misal sedang nonton TV, memasak, mau tidur, atau bangun tidur. Saya jadi suka berkhayal sedang bermesraan dengan Romi, meskipun saat itu sedang bermesraan dengan suami.

Saya sudah berusaha sholat malam agar bisa melupakannya, tapi tidak bisa. Justru keinginan saya untuk bersama Romi makin kuat.

Apakah saya termasuk selingkuh? Apa yang harus saya lakukan?


Jawab :

Ibu Juwita yang sedang tergoda,

Tampaknya Anda sedang jatuh cinta. Dan jatuh cinta tidak memandang usia, pendidikan, agama, maupun status perkawinan. Banyak kasus seperti yang Anda alami, dan jika Anda jujur dengan mengatakan bahwa cinta Anda sebatas berkhayal, bisa dikatakan itu masih dalam batas wajar.

Mengutip lirik lagu almarhum Gombloh, "Kalau cinta melekat, tai kucing rasa coklat", adalah ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan perilaku orang yang sedang kasmaran. Semuanya tampak indah, meskipun sebenarnya mengandung kebusukan. Yang jadi masalah adalah, baik Anda maupun Romi, sama-sama sudah berkeluarga.

Sudah jamak terjadi, perselingkuhan berlanjut hingga ke tempat tidur. Di tinjau dari sisi apapun, hal itu jelas salah. Resikonya pun bisa sangat fatal, mulai dari kemungkinan terjangkitnya penyakit kelamin, HIV/AIDS, sampai hancurnya rumah tangga.

Menghapus cinta yang tumbuh, termasuk cinta terlarang seperti yang Anda alami, bisa sangat sulit. Sama sulitnya dengan menghentikan kebiasaan merokok. Meskipun pemerintah gencar mengkampanyekan bahaya merokok bagi kesehatan, tetap saja banyak kita jumpai perokok-perokok di sekitar kita. Demikian juga dengan cinta. Wanita akan serahkan segalanya kepada pria idamannya. Segalanya!

Apakah itu termasuk perselingkuhan? Ya, karena Anda telah membagi fokus pikiran Anda pada orang lain selain suami dan anak-anak Anda.

Sejumlah pakar seks menyatakan, bahwa ada perbedaan mendasar dalam hal selingkuh antara pria dan wanita. Pria bisa berselingkuh meski tak didasari cinta, hanya didasari nafsu syahwat semata. Sedangkan wanita butuh proses yang agak rumit sebelum akhirnya jatuh di pelukan pria lain selain suaminya. Ia melibatkan perasaan, dan dalam hal ini adalah cinta. Sayangnya, Anda tidak memberi tahukan apakah Romi sama tergila-gilanya pada Anda seperti Anda tergila-gila padanya.

Ibu Juwita, disadari atau tidak, Anda telah memupuk rasa cinta itu dan itu bisa sangat berbahaya. Sekali Romi "menawarkan" Anda untuk berbuat lebih jauh, check in di hotel misalnya, Anda tak akan kuasa dan tak berkeinginan menolak. Apa pun latar belakang pendidikan, pengetahuan agama, ataupun norma-norma yang ditanamkan pada Anda, semuanya itu hanya akan menjadi dinding rapuh yang dapat dengan mudah Anda robohkan.

"Anda sama sekali tak punya alasan untuk menjadi pembenaran atas tindakan Anda. Suami yang baik dan anak-anak yang sempurna. Apa lagi yang Anda cari?"

Apakah hanya karena kurang beruntung secara ekonomi dan kemudian melihat Romi yang sukses membuat Anda mengorbankan semua yang telah Anda bina bersama suami Anda selama 23 tahun ini?

Jika ditimbang antara segi positif dan negatifnya, saya tak menemukan apapun yang bisa disebut positif. Semuanya hanya ada sisi negatif yang harus Anda pertimbangkan masak-masak, seperti :
  • Anak-anak Anda sudah menginjak usia remaja, yang artinya akan juga bisa menilai betapa salahnya Anda.
  • Dampak psikologisnya akan lebih besar pada anak-anak, karena bila kemungkinan terburuk terjadi, mereka akan dihadapkan pada pilihan yang tak mudah. Jelas itu akan mengganggu perkembangan psikologis dan pendidikan mereka.
  • Istri dan anak-anak mantan Anda pasti akan tersakiti juga andai Anda masuk ke kehidupan mereka.
  • Mantan adalah mantan yang Anda kenal di masa lalu. Orang berubah seiring berjalannya waktu. Mungkin dulu Anda mengenalnya hanya di permukaan saja, yang pastinya hal-hal baik. Pikirkanlah tentang ungkapan "Membeli kucing dalam karung". Artinya, tak ada kepastian bagi Anda untuk menjalani hidup yang jauh lebih baik dengan sang mantan daripada dengan suami Anda saat ini.
  • Sisa hidup Anda akan banyak diisi dengan kebohongan-kebohongan untuk mengamankan cinta terlarang Anda. Satu kebohongan akan diikuti dengan kebohongan lain. Resikonya, sekali ketahuan, Anda tak akan pernah dipercaya lagi seumur hidup.
  • Secara moril, Anda akan menyandang gelar "bukan wanita baik-baik" di sisa umur Anda.
  • Akan selalu ada korban akibat perselingkuhan, dan korban itu adalah orang-orang yang Anda kasihi.
  • Usia Anda sudah mendekati masa menopause. Artinya kehidupan seks Anda akan menurun, sementara pria butuh seks berapapun usianya.

Untuk itu, nasihat terbaik yang bisa kami berikan adalah lupakan mantan Anda dan jalani hidup yang nyata. Berikut ini tips kami :
  • Jangan manjakan pikiran Anda dengan khayalan-khayalan yang memabukkan itu. Energi Anda akan terbuang percuma dan Anda akan makin tenggelam dalam khayalan semu yang tak berujung yang membuat Anda makin frustrasi.
  • Lakukan aktifitas yang bermanfaat untuk keluarga, atau menyalurkan hobi, seperti memasak masakan yang belum Anda kuasai misalnya. Atau menjahit, merenda, dan lain-lain.
  • Jangan hanya berdoa untuk melupakannya, tapi tumbuhkan rasa bersyukur Anda atas rezeki yang Anda miliki saat ini. Rezeki tidak cuma materi, tapi juga kesehatan, kerukunan dalam rumah tangga, anak-anak yang tampan dan pandai, suami yang baik dan setia.
  • Ikuti secara aktif pengajian-pengajian guna mempertebal keimanan Anda.
  • Jangan tanggapi SMS atau telepon dari Romi. Bila perlu, ganti nomor ponsel Anda.
  • Tanamkan niat yang kuat untuk kembali ke jalan yang lurus.
  • Tanamkan juga dalam pikiran Anda, bahwa selingkuh itu salah, berdosa dan berbagai konsekuensi buruk lainnya.
  • Ingat-ingat kembali saat romantis Anda saat berpacaran dengan suami Anda atau detik-detik kelahiran anak-anak buah cinta Anda dengan suami.

Semoga bermanfaat. (jbss)

Sumber : Jangan Bilang Siapa-siapa


Related Posts
Previous
« Prev Post

1 comments

January 26, 2018 at 11:02 AM

sebagai istri jelas2 anda sedang membangun zina yang dimulai dari pendekatan2,namun pahami,anda sebagai istri sudah terbiasa dengan hubungan isntim,selingkuhan sebagai suami orang juga sudah terbiasa dengan hubungan intim
ujung2nya anda berdua selingkuhan TIDAK AKAN PERNAH PUAS sebelum terjadinya hubungan kelamin dengan selingkuhan anda,itu perbuatan keji,laknat,hina dan menjijikkan.
jika sampai anda dicerai suami,naudzubillah,anda bergelar janda zina,itu lebih rendah derajatnya dari pelacur.
karena pelacur menjajakan kelaminnya tanpa hatinya terlibat untuk dibayar,lantas anda?
menyerahkan kelamin yang jelas2 hak suami anda untuk dinodai secara haram oleh selingkuhan anda dan berlangsung secara gratisan dengan segenap hati juga.
kira2 jika dicerai suami,akankah selingkuhan anda menikahi anda?
statistik membuktikan TIDAK,selingkuhan anda hanya mau bersenang-senang dapat seks gratisan dari layanan anda,mikir menikahi setelah dicerai tidak terlintas sekalipun dalam benaknya.
bayangkan saja,setelah dicerai jadi janda zina umur 45 tahun,sudah tua lah tentunya,dicemooh orang,dijauhi teman yang kuatir suaminya diajak zina oleh anda,dipandang rendah,nista,lantas hidup sendiri,bahkan anak2 anda akan menyebut anda ibu terkutuk,punya suami baik2 tapi tega melakukan zina,lantas sakit2 an,tidak ada yg mengurusi lantas merana dan mati mengenaskan,bayangkan ketika itu yang terjadi.
lantas di pengadilan akhir,mulut anda dikunci,tangan anda mengaku digunakan zina,mata anda mengaku dipakai zina,yang paling menderita kelamin anda,karena mengaku harus menampung benih haram terus menerus dan dicampurkan dengan benih halal suami,baru setelah itu mulut anda dibuka untuk membela diri.
ada yang bisa dibela oleh mulut anda? tidak,karena mulut andapun mengaku menderita dipakai untuk benda haram dari laki2 selingkuhan.
tempat anda berikutnya sudah tahu dong?
yang panas membara dan kekal didalamnya penuh balasan Allah yang pedih?

Reply
avatar

Comments