Kiamat tahun 2012? Inilah Penjelasan Terbaru tentang Kalender Bangsa Maya

Baru-baru ini para pakar budaya Mesoamerika mengungkapkan analisa dan teori terbaru terkait dengan kalender jangka panjang bangsa Maya yang meramalkan kiamat akan terjadi pada Desember 2012.

Tak berlebihan memang jika kalender buatan bangsa Maya disebut kalender jangka panjang, karena panjangnya rentang waktu masa berlaku, yaitu sekitar 5.125 tahun yang dimulai tahun 3114 Sebelum Masehi dan mencapai akhir siklus pada 21 Desember 2012. Dalam istilah bangsa Maya disebut dengan Bak’tun, sebuah siklus 400 tahunan yang berakhir di 13 Bak’tun, di mana pada kalender modern menunjuk tanggal 21 Desember 2012.

William Saturno (saya sempat keliru menyebut William Sutarno), seorang arkeolog Maya di Universitas Boston, mengibaratkan mekanisme pembacaan kalender tersebut dengan mekanisme odometer/ tripmeter pada mobil keluaran tahun 60-an yang maksimal menunjuk ke angka 99.999 mil. Jika mencapai angka 100.000, indikator akan kembali (reset) ke angka 0. 

Bagi bangsa Maya, Bak’tun 13 adalah siklus terakhir dalam hitungan kalender mereka. Ini yang kemudian oleh para pakar yang sempat membuat heboh beberapa waktu lalu dipersepsikan sebagai akhir dari dunia alias kiamat.

Hal ini dipertegas oleh Emiliano Gallaga Murrieta, direktur divisi negara bagian Chiapas pada Mexico's National Institute of Anthropology and History. Setiap siklus akan berakhir pada kurun waktu tertentu dan berganti dengan siklus baru.

“Seperti contohnya budaya bangsa China. Tahun ini mereka sebut dengan Tahun Kelinci, setelah itu Tahun Naga dan seterusnya dengan hewan lain lagi yang digunakan untuk mewakili tahun kalender berikutnya,” imbuh Gallaga.

Bangsa Maya Meramalkan Kiamat?

Monumen 6 di Tortuguero
Tak banyak referensi tertulis yang menggambarkan akhir dari Bak’tun 13. Itulah sebabnya banyak pakar yang hanya berpedoman pada sebuah batu kapsul di Monumen 6 di lokasi situs arkeologi Tortuguero di negara bagian Tabasco, Meksiko. Kapsul itu sendiri pun masih merupakan misteri, karena sebagian telah rusak.

Meski begitu, para pakar terus berusaha menterjemahkan tulisan yang masih bisa terbaca. Yang paling menonjol adalah hasil interpretasi tahun 1996 oleh Stephen Houston dari Universitas Brown dan Austin David Stuart dari Universitas Texas. Menurut interpretasi mereka, dewa akan turun pada akhir Bak'tun 13. Apa yang akan terjadi berikutnya tidaklah pasti, namun para pakar berpendapat, ini mungkin semacam ramalan tertentu.

Analisis tahun 1996 itulah yang banyak dikutip oleh berbagai situs internet, forum-forum diskusi dan bahkan sejumlah buku sebagai referensi, bahwa kalender Maya telah meramalkan akhir dunia, ungkap Stuart.

Namun secara terpisah Houston dan Stuart kemudian mengkaji ulang huruf-huruf tersebut dan menyimpulkan, bahwa prasasti tersebut mungkin saja tidak menyebutkan tentang ramalan tahun 2012 sama sekali.

Sebaliknya, penyebutan berakhirnya Bak'tun 13 kemungkinan adalah semacam pernyataan berwawasan ke depan yang mengacu kembali pada subyek utama prasasti, yang merupakan persembahan dari Monumen 6.

Kiamat 2012 Hanya Ungkapan Puitis

Menurut Gallaga, susunan tulisan bangsa Maya membingungkan pemikiran modern dan cenderung diterjemahkan secara harafiah berdasarkan pembacaan apa adanya.

“Meskipun prasasti Monumen 6 menyiratkan turunnya dewa pada akhir Bak’tun 13, tapi tak satupun pernyataan yang menyebut bahwa dunia akan kiamat,” lanjut Gallaga.

“Bangsa Maya menulis, bahwa pada 21 Desember 2012 dewa akan turun (ke bumi) untuk memulai siklus baru menggantikan siklus lama dan dunia baru akan lahir, semata-mata hanya supaya terdengar lebih puitis.”

Saturno setuju kalau prasasti itu merujuk pada tanggal yang jelas di Monumen 6, tapi ia menambahkan, bahwa “Tak ada satupun tulisan di belakang tanggal tersebut yang menyatakan sebagai akhir dari dunia dan dunia akan terbakar habis. … Tak ada.”

Sebaliknya, “Kehebohan dipicu dari ketidakpuasan bangsa barat yang menghendaki adanya panduan kuno, dan berharap orang-orang seperti bangsa Maya mengetahui sesuatu yang dapat membantu kita melewati masa-masa sulit saat ini”, kata Saturno.

Apapun itu, meski prasasti Maya secara jelas meramalkan kiamat, Saturno tak akan khawatir, karena ”Meramalkan akan datangnya bangsa Spanyol yang menghancurkan peradaban mereka saja tak bisa, apalagi meramal kiamat!”

Sumber : nationalgeographic.com


Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments