Nostalgia Komik Gundala : 1000 Pendekar

1000 Pendekar adalah buku ke 14 dari 23 seri komik Gundala Putera Petir karya komikus Jogja, Hasmi. Komik yang diterbitkan tahun 1974 ini menurut saya adalah yang terbaik di antara serial Gundala yang lain. Di komik yang banyak menampilkan adegan laga dan kekerasan ini Hasmi tampak bersungguh-sungguh mengerjakannya. Untuk menampilkan gerakan-gerakan bela diri dalam komiknya ia berkonsultasi secara khusus dengan atlit-atlit bela diri yang dikenalnya, baik dalam hal teknik maupun model.

Penghadangan

Kisahnya diawali dengan diadakannya even bela diri yang diikuti sejumlah perguruan bela diri. Saat bubaran even, salah satu bus rombongan peserta dari perguruan Sekar Gading dan Tunggul Pawenang dihadang oleh sekelompok orang tak dikenal. Kebetulan malam itu pemenangnya adalah pendekar dari kedua perguruan itu. Para penghadang bukan hendak merampok, melainkan menantang anggota rombongan dengan orang mereka. Belakangan diketahui, bahwa motivasi mereka menantang bertarung adalah menguji kemampuan tata kelahi robot buatan Ghazul. Ghazul adalah musuh bebuyutan Gundala sejak awal kemunculan tokoh superhero berjuluk Putera Petir itu. Pertarungan antara 2 robot dengan Sri Danoko dari perguruan Tunggul Pawenang dan Sentot dari Sekar Gading hanya berlangsung singkat karena polisi keburu datang ke lokasi kejadian.

Rombongan pendekar dihadang orang tak dikenal.
Insiden malam itu memancing Gundala untuk melibatkan diri. Ia mendatangi perguruan Tunggul Pawenang yang kebetulan tengah berdiskusi perihal penghadangan itu. Sayang Gundala tak mendapat banyak informasi dari Danoko maupun saksi lainnya. Malam itu juga, usai pertandingan hari ke dua, Gundala ikut dalam rombongan peserta dari Tunggul Pawenang dan Sekar Gading. Dalam perjalanan, lagi-lagi rombongan itu dihadang. Hanya saja kali ini yang menghadang hanya 1 orang yang langsung dihadapi oleh Gundala. Ketegangan berubah jadi gelak tawa karena yang menghadang mereka adalah orang gila.

Situasi berkembang makin kompleks dengan kemunculan Li Yun dan Ming Ing dari Hongkong, Tosiro Sarune dan EchoRasane dari Jepang, serta Rongzorthong Sweng Swang dari Thailand. Semuanya adalah atlit yang handal. Kedatangan mereka di Jogja adalah dalam rangka memburu seseorang yang mereka kenal baik sebelumnya. Li Yun dan Ming Ing memburu Chin Han, Tosiro dan Echo memburu Tazakai, sedangkan Sweng Swang memburu Lorwalzon.

Ternyata orang gila.
Dalam sebuah kejadian, Sweng Swang diselamatkan oleh Gundala dari orang-orang yang berniat membunuhnya. Dari Sweng Swang inilah, serta bantuan sketsa hasil goresan seniman konyol bernama Nemo, Gundala mendapat gambaran tentang sosok Lorwalzon. Gundala segera bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mencari Lorwalzon.

Tercetusnya 1000 Pendekar

Kemudian, secara berturut-turut Gundala dan teman-temannya bertemu dengan Li Yun-Ming Ing dan Tosiro-Echo.Ternyata selama ini mereka memburu orang yang sama tapi dengan nama berbeda dan Danoko sempat mengenalinya saat jalan-jalan di kota. Hal ini merupakan titik terang bagi Gundala dan Li Yun dkk, bahwa buronan mereka berada di Jogja. Mereka sepakat untuk menamakan kelompok pendekar bela diri ini dengan “1000 Pendekar” yang dicetuskan oleh Gundala. Gundala yakin kalau Chin Han/ Tazakai/ Lorwalzon berada di balik penghadangan itu.

Gundala mencetuskan ide 1000 Pendekar.

Sketsa Chin Han alias Tazakai alias Lorwalzon dibandingkan dengan foto yang dibawa oleh Li Yun
Hari berikutnya Gundala mendapat informasi akan diselenggarakannya pertandingan tinju antara Iwan melawan Gendruk. Dengan ketajaman intuisinya, Gundala menugaskan 1000 Pendekar untuk mengawasi jalannya pertandingan hingga usai. Karena pemenangnya adalah Gendruk, maka Gundala dkk mengikutinya. Benar saja. Gendruk dihadang dan ditantang beradu laga dengan robot. Gundala segera turun tangan membantu sang juara tinju. Namun Gundala kaget saat mengetahui robot itu kebal terhadap petirnya. Bahkan Gundala berhasil ditaklukkan oleh kelompok penghadang menggunakan sinar pembeku. Ia dibawa ke markas Ghazul.

Munculnya Superhero Baru, Sembrani

Nemo gundah atas diculiknya Gundala.
Kejadian ini tentu saja membuat 1000 Pendekar resah. Tak terkecuali Nemo. Saat sedang gundah di rumahnya, Nemo kedatangan tamu. Tangguh namanya, yang tak lain adalah tetangga Nemo. Ia datang untuk pinjam tas yang akan dibawanya tur ke Dieng bersama kawan-kawannya. Dalam percakapan dengan Nemo, Tangguh mengetahui kalau Gundala diculik oleh kawanan penjahat. Naas, saat di Dieng salah satu kendaraan peserta tur mogok. Karena sudah hampir malam dan perbaikan kendaraan belum tuntas, Tangguh dan dua rekannya terpaksa menginap di sana untuk menemani sopir.

Sembrani
Hingga tengah malam Tangguh yang penakut tak bisa memejamkan matanya, sementara temannya dan sang sopir sudah tidur lelap dalam dinginnya udara Dieng. Tiba-tiba Tangguh melihat sebuah benda langit jatuh tepat di kawah bernama Sumur Upas, sebuah gua yang mengandung gas beracun. Tangguh mendengar suara yang memanggil dirinya untuk menghampiri. Di dasar kawah Tangguh melihat sebuah pesawat luar angkasa bercahaya terang dan suara yang terus mengajaknya mendekat. Pesawat yang diawaki oleh panglima tertinggi dari gugus bintang Rhistuty bernama Otohrb. Otohrb meyakinkan Tangguh kalau ia sudah menetralkan gas beracun yang ada dalam kawah, hingga akhirnya membuat Tangguh memberanikan diri untuk masuk ke pesawatnya. Otohrb mewariskan sebuah kalung logam yang dapat merubah Tangguh menjadi manusia super bernama Sembrani. Sembrani memiliki keistimewaan berupa kemampuan menetralkan medan elektromagnetik dan bisa terbang. Di sisi lain, ia punya kelemahan, jika berdekatan dengan emas akan membuat tubuh Sembrani lemas selama tujuh kali dua puluh empat jam. Sesaat setelah Tangguh meninggalkan kawah, Otohrb beserta pesawatnya sirna.

Hancurnya Supremasi Kolaborasi Ghazul dan Chin Han

Ghazul
Dengan kemampuan supernya sebagai Sembrani, Tangguh membantu Nemo mencari Gundala. Beruntung ia mendapati Nemo dan 1000 Pendekar tengah beradu kuat melawan penjahat yang akan merampok bank bersama robot-robot mereka. Sembrani berhasil merusak sistem komputer robot hingga tak terkendali. Para robot saling bertarung membuat kebingungan penjahat yang membawanya. Mereka kabur dari tempat itu, namun berhasil diikuti oleh Sembrani dari udara sampai ke markas mereka.

Sembrani segera mengontak Nemo dan kawan-kawannya. Mereka menghimpun semua pendekar dari berbagai perguruan bela diri untuk kemudian menyerbu markas penjahat yang dikomandoi oleh Ghazul. Pertarungan masal pun terjadi. 

Sementara itu Gundala yang dikurung dalam tabung raksasa yang diisi air mulai kehilangan dayanya. Untunglah Sembrani dan Nemo berhasil membebaskannya saat ia hampir mati tenggelam. Di lain pihak, Chin Han alias Tazakai alias Lorwalzon yang ternyata jadi kaki tangan Ghazul makin kewalahan menghadapi Li Yun dkk. Pertarungan yang berlangsung seru akhirnya dimenangkan oleh Li Yun dkk. Ia tewas, dan Li Yun sangat berduka karena ternyata Chin Han adalah saudara angkatnya sendiri.

Ghazul yang merasa gagal dengan misinya untuk menguasai dunia berniat menghancurkan markasnya sendiri dan ia, lagi-lagi, berhasil lolos dari tangan Gundala. 

Nemo sering sial.
Gundala yang mengetahui ada bom segera memerintahkan teman-temannya untuk keluar dari markas Ghazul. Saat mencari jalan keluar dari, Nemo dengan gaya khasnya memandu teman-temannya dari atas punggung Sembrani, namun sial kepalanya terbentur tonjolan batu yang dilintasi Sembrani.
 
Penutup

Memang dalam setiap karya-karya komiknya Hasmi kerap menyajikan humor-humor segar, salah satunya melalui karakter Nemo yang wajahnya mirip Hasmi sendiri (dalam keseharian Hasmi biasa dipanggil Nemo oleh rekan-rekannya). Makanya tak heran kalau Gundala punya banyak penggemar. (mp2)



Related Posts
Previous
« Prev Post

2 comments

February 19, 2019 at 8:09 PM

Punten, maaf mengganggu sebelumnya apakah masih menyimpan komik 1000 pendekar ini? Saya sedang mencari data untuk tugas akhir saya tentang tokoh sembrani. Terimakasih

Reply
avatar

Comments