Terbatasnya peluang kerja yang tak sebanding dengan pencari kerja yang terus bertambah dari waktu ke waktu membuat persaingan di dunia kerja menjadi semakin ketat. Hal ini membuat para pencari kerja kerap putus asa menanti panggilan dari perusahaan tempat ia melamar kerja.
Meski beberapa tahun belakangan ini terjadi perubahan yang dramatis di pasar kerja, namun cara-cara merekrut pekerja hampir tidak berubah sama sekali, kata pakar dunia kerja Joyce Lain Kennedy.
Selalu ada tahapan interview dalam setiap proses recruitment pekerja. “Interview kerja masih menjadi faktor penting dalam memfilter pelamar kerja untuk mendapatkan yang terbaik,” kata Kennedy yang juga penulis buku "Job Interviews for Dummies," yang kini telah mencapai edisi ke empat.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat interview kerap membuat pelamar ‘berkeringat dingin’, katanya, yang sebagian karena memang dirancang untuk itu.
Lalu, apa respon terbaik menghadapi pertanyaan interview? Mereka yang paham seluk-beluk interview adalah yang berpeluang diterima, kata Kennedy. “Tapi sejumlah perekrut melaporkan bahwa banyak pelamar yang mengoceh ngalor-ngidul tanpa menyadari kalau mereka sedang mempertaruhkan kredibilitasnya untuk diterima di perusahaan yang dilamar.”
Dengan persiapan yang matang, para pencari kerja akan mampu menjawab setiap pertanyaan saat interview dengan lancar, katanya.
Dengan pemikiran itu, Kennedy merangkum 10 pertanyaan yang sering diajukan dan saran untuk menjawabnya:
1. Kenapa Anda lama menganggur? Berapa banyak orang di luar sana yang di-PHK? Kenapa Anda (di-PHK)? Pertanyaan ini bisa membuat Anda sadar bahwa ada sesuatu yang salah pada diri Anda, sementara orang lain sudah berhasil. Penginterview memancing dengan menjelaskan apakah Anda kena PHK, atau apakah atasan Anda terdahulu menggunakan alasan resesi atau pengurangan anggaran untuk mendepak orang-orang yang dianggap tidak kompeten.
2. Jika saat ini Anda sudah bekerja, bagaimana Anda mengatur waktu untuk mengikuti interview ini? Yang terkandung di balik pertanyaan ini adalah apakah Anda berbohong dan mengelabui atasan Anda saat ini untuk mencari pekerjaan di tempat lain. “Jelas terlihat kalau Anda meluangkan waktu untuk interview, dan itulah sebabnya Anda mengikuti interview hanya untuk lowongan kerja yang paling sesuai,” kata Kennedy. “Jika Anda ditawari untuk interview lebih lanjut, katakan kalau wawancara yang Anda ikuti ini rahasia dan mintalah untuk bisa bertemu lagi hari Sabtu pagi.”
3. Apa persiapan Anda menghadapi interview ini? Pertanyaan ini dapat diterjemahkan: Apakah pekerjaan ini begitu penting sehingga Anda merasa perlu mempelajari lebih dahulu, atau Anda datang tanpa persiapan sama sekali dan tanpa beban? “Jawaban terbaiknya?” kata Kennedy. “Anda sangat menginginkan pekerjaan ini dan tentu saja Anda mempelajarinya, diawali dengan mengunjungi website perusahaan.”
4. Anda kenal dengan salah satu atau beberapa karyawan kami? Pertanyaan soal teman ini bermakna dua. “Tak ada seorangpun teman yang merekomendasi Anda melamar kerja, tapi transaksi itu menyiratkan kalau teman Anda tahu banyak tentang perusahaan ini,” kata Kennedy. “Jika tidak – waduh! Ingat aturan ini: Sebutkan nama teman Anda yang ada di perusahaan ini hanya jika Anda yakin teman Anda punya prestasi bagus.”
5. Di mana Anda ingin dipekerjakan? Bidang Apa? Makna yang tersirat dari pertanyaan ini adalah untuk memastikan Anda tidak melamar kerja secara serampangan. “Jangan sekalipun menyebut nama perusahaan atau pekerja lain,” ujar Kennedy. “Jawaban singkat ‘Terima aku!’ adalah versi dari: ‘Ini adalah tempat di mana saya ingin bekerja, dan pekerjaan ini adalah yang saya ingin lakukan. Saya punya yang Anda butuhkan, dan Anda punya yang saya butuhkan. Saya sudah tidak sabar untuk segera bekerja di sini’.”
6. Apa yang mengganggu Anda soal rekan kerja atau atasan Anda terdahulu? Berpura-puralah berpikir beberapa saat, gelengkan kepala Anda, dan katakan kalau Anda tidak tak ada satupun yang membuat Anda terganggu. Tambahkan juga penjelasan tentang bagaimana Anda menjalin hubungan dengan siapapun di dunia maya.
7. Dapatkah Anda jelaskan bagaimana Anda mengatasi masalah di tempat kerja/ sekolah/ perguruan tinggi? Pertanyaan ini menyiratkan bahwa sebagian besar pencari kerja tidak mampu menunjukkan kemampuan dan naluri berpikir kritis serta mengembangkan solusi.
8. Dapatkan Anda jelaskan perusahaan/ sekolah/ perguruan tinggi yang membuat Anda bermasalah? Pertanyaan di dalam pertanyaan ini adalah apakah Anda belajar dari kesalahan dan mengulangi kesalahan yang sama. Yang jadi bahan pertimbangan adalah apakah Anda terlalu mementingkan diri sendiri dalam menyikapi setiap tindakan yang berujung kesalahan. “Jangan katakan hal-hal buruk tentang kepribadian Anda,” kata Kennedy. “Di lain pihak, katakan sejelas-jelasnya kebaikan Anda dan pengalaman di masa lalu adalah guru terbaik.”
9. Bagaimana posisi ini menurut Anda dibandingkan dengan orang lain yang juga melamar? Apakah Anda merasa rendah diri dengan pekerja yang lain? Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui pemikiran Anda dalam menyikapi atau mengatasi persaingan pasar kerja yang membuat Anda diterima.
10. Jika Anda memenangkan lotere/ undian berhadiah uang banyak, apakah Anda masih akan bekerja? Pertanyaan ini mengarah pada motivasi, etika dan semangat kerja Anda. “Jawaban agar Anda diterima adalah,” kata Kennedy, “Meskipun dapat hadiah banyak uang, Anda tetap ingin mengisi posisi ini karena bekerja, menghadapi tantangan dan menggapai prestasi akan membuat hidup jadi menyenangkan, termasuk Anda. Katakan itu dengan tegas.”
Saran tambahan: Apa yang harus dikatakan jika Anda merasa kurang yakin. Jika kepada Anda diajukan pertanyaan sulit, jangan panik. Ambil nafas dalam-dalam, tatap mata penginterview Anda, dan katakan kalau itu adalah pertanyaan yang bagus yang harus Anda pikir matang-matang, hingga harus dilewati dulu. Penginterview mungkin akan lupa menanyakan lagi. “Tapi jika ditanyakan lagi dan Anda pikiran sedang ‘hang’, katakan saja Anda tidak tahu jawabannya. Itu menunjukkan kalau Anda adalah orang yang berhati-hati karena tidak mau sembarangan menjawab,” kata Kennedy.
“Penginterview mungkin tidak mempertimbangkan kesenjangan spesifik Anda pada topik tunggal untuk menjadi deal-breaker,” Kennedy menambahkan. “Sebagaimana umumnya, dalam hal interview, latihan akan membuat Anda siap menghadapinya.”
Sumber : jobs.aol.com | Foto : job-interviewtips.com