Bagaimana Mencegah Perselingkuhan?

Kejujuran Adalah Kuncinya.
Sudah banyak riset dilakukan untuk mempelajari kasus-kasus perselingkuhan yang kian marak. Jika studi yang dilakukan dalam bentuk kuesioner, pria cenderung membual soal perselingkuhan yang mungkin mereka lakukan, berbeda dengan wanita yang bertindak sebaliknya: menutup-nutupi dan lebih suka berbohong atas perselingkuhan mereka.

"98% orang membayangkan berhubungan dengan orang lain selain pasangannya sendiri"

Antropolog sosial Helen Fisher mengatakan ada satu alasan yang menyebabkan begitu – pada umumnya wanita lebih menderita ketimbang pria untuk bangkit dari keterpurukan akibat perselingkuhannya. Wanita bisa kehilangan hak asuh anak-anak mereka, dukungan keuangan dan bahkan beresiko mengalami kekerasan sebagai akibat perbuatannya.

Hampir separo dari mereka yang berumah tangga berselingkuh dengan beberapa tujuan. Dan yang mengejutkan, 98% orang membayangkan berhubungan dengan orang lain selain pasangannya sendiri. Dengan kehadiran jejaring sosial semacam Facebook akan semakin memudahkan pengkhayalan itu, baik secara oniline maupun kopi darat.

Yang menarik, orang jarang meninggalkan pasangannya demi selingkuhannya. Namun bagi mereka yang kemudian menikahi selingkuhannya, angka perceraiannya sangat tinggi, yaitu lebih dari 75%. Ini mungkin karena sulit untuk mempercayai orang yang menyelingkuhi pasangannya, meskipun itu dengan Anda.

"80% perselingkuhan terjadi karena ada kesempatan"

Jadi, jika berpindah ke lain hati dan bodi tidak selalu berjalan mulus, kenapa orang masih saja melakukannya? Bisakah perselingkuhan dicegah?

Berlawanan dengan pendapat umum yang beredar, perselingkuhan tidak selalu terjadi pada rumah tangga yang tidak bahagia. Steve Stosny, terapis dan penulis buku, mengatakan bahwa 80% perselingkuhan terjadi karena adanya kesempatan.

Jika ini benar, maka tak masalah seberapa sering Anda berhubungan intim dengan pasangan Anda atau seberapa baik Anda bersikap pada pasangan Anda, rumah tangga Anda tetap saja beresiko diguncang perselingkuhan. Memutus hubungan dengan teman berlainan jenis kelamin tidak akan efektif, baik di kehidupan nyata maupun di internet.

Dan perselingkuhan tidak melulu terjadi pada orang yang bermoral bejat. Pada 2004, 82% responden dari sebuah survei mengatakan bahwa perselingkuhan pasti salah. Namun sebuah studi menunjukkan bahwa lebih dari satu setengah wanita menikah mempunyai setidaknya satu kekasih gelap setelah mereka menikah di bawah usia 40 tahun. Jadi jelas, bahwa selalu ada orang berjenis peselingkuh, walaupun mereka sendiri merasa tidak berselingkuh.

Mencegah perselingkuhan mungkin semudah – dan ini tampak jelas – selalu bicara jujur. Peggy Vaughn, penulis buku Myth of Monogamy, mengatakan bahwa untuk menghindari perselingkuhan, hal pertama yang harus diterima adalah bahwa alami dan normal jika Anda atau pasangan Anda tertarik kepada orang lain. Dan jika Anda mendapati diri Anda berfantasi dengan orang lain selain pasangan Anda, sebaiknya Anda katakan pada pasangan Anda. Itu artinya Anda jujur tentang perasaan Anda, tanpa mengungkapkan hal-hal detail yang dapat melukai hati pasangan Anda, tetapi terbuka dan jujur tentang keprihatinan Anda sebelum berkembang lebih jauh.

Katakan padanya apresiasi pada perkawinan Anda dengannya dan apa yang Anda harapkan. Lakukan percakapan terbuka dan rutin untuk berbagi perasaan.

Jika Anda seperti orang pada umumnya, mungkin Anda merasa gagasan tersebut menakutkan. Namun lebih mudah berkata jujur kepada pasangan Anda jika Anda setuju kalau itu adalah aturan dalam rumah tangga Anda. Komunikasi tentang perbuatan atau perasaan yang jujur tentang orang lain seharusnya dianggap normal dan bukan merupakan ancaman, kecuali jika dipendam saja di dalam hati. Jika fantasi dibiarkan berlarut-larut bisa menjadi masalah yang lebih besar dan kemungkinan akan menimbulkan perilaku curang. Inilah yang akan memicu perselingkuhan, kata Vaughn.

Jika suatu saat Anda bertemu seseorang yang membuat Anda tertarik, pastikan bahwa Anda menyampaikannya secara terbuka kepada pasangan Anda. Periksalah secara rutin tentang bagaimana Anda membina hubungan dengan pasangan Anda. Jadikan itu sebagai prioritas dan nikmati kebersamaan dengan pasangan Anda baik-baik.

Mungkin Anda akan mendapati bahwa Anda adalah orang paling beruntung bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan pasangan Anda. (Tammy Nelson*)

*Tammy Nelson, Ph.D. adalah pakar seks dan relationship yang juga penulis buku Getting the Sex You Want; Shed Your Inhibitions and Reach New Heights of Passion Together, menyusul bukunya The New Monogamy; Erotic Recovery After Infidelity.

Sumber : thirdage.com


Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments