Weleh-Weleh! Orang Jepang Berencana Membangun Lift Ke Orbit Bumi

Sejumlah tukang insinyur Jepang berencana membangun lift sepanjang 22.000 mil (sekitar 35.000 km) dari bumi ke luar angkasa dengan masa pembangunan 40 tahun.

Jika terlaksana, lift berkecepatan 120 mph (sekitar 193 km/jam) tersebut akan dapat mengangkut 30 turis sekali jalan dengan waktu tempuh 1 minggu untuk mencapai seperempat jarak dari bumi ke bulan.

Lift berakhir di sebuah stasiun luar angkasa dan di sana para turis akan dapat melihat pemandangan bumi sebagaimana yang dilihat astronot selama ini.

Ada juga rencana yang dapat memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan perjalanan ke stasiun pertama ini menggunakan karbon pita serat yang berlabuh ke planet kita dari satelit di ruang angkasa.

Satomi Katsuyama, penggagas proyek ini mengatakan, "Sudah lama manusia takjub pada gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Kami tak cuma ingin membuat gedung dari bumi, tapi dari luar angkasa."

Dr Obayashi yakin rencana ini akan berhasil, meskipun ia mengakui bahwa lokasi bangunan dan penyokong dananya belum diketahui pasti.

Ada yang menyarankan menggunakan platform di lepas pantai Ekuador sebagai stasiun di bumi, karena tempat itu berdekatan dengan equator dan lebih dekat ke orbit.

Dr Obayashi tak lama lagi akan menyelesaikan pembangunan struktur tertinggi di Jepang yang bernama Tokyo Sky Tree, yang akan berdiri setinggi 2.080 kaki (634 meter).

Menara tersebut selain berfungsi sebagai antena broadcasting digital, juga sebagai sarana rekreasi melihat pemandangan ke semua penjuru Jepang.

'Kami terinspirasi dari pembangunan Sky Tree,' yang akan dibuka untuk bisnis pada bulan Mei, katanya. 'Pakar kami di bidang konstruksi, cuaca, pola angin, dan rancangan, mengatakan kalau proyek ini memungkinkan untuk diwujudkan.'

Selain merancang untuk menaklukkan luar angkasa, Obayashi juga disibukkan dengan segudang proyek lainnya, seperti pembangunan perkantoran, jembatan, power plant, hingga renovasi kuil-kuil kuno.

Di antara portfolionya adalah Dubai Metro di Uni Arab Emirat, Universal Studios Osaka, Japan, dan Stadium Australia, yang digunakan untuk Olimpiade Sydney.

Jika terwujud, lift luar angkasa ini akan membuat prediksi tak lazim dari Clarke, yang meninggal tahun 2008, menjadi kenyataan.

Tahun 1945, Clarke membuat prediksi yang mungkin paling akurat dan terkenal.

Saat itu ia menulis sebuah artikel di Wireless World yang meramalkan bahwa suatu hari kelak ada kemungkinan penggunaan satelit yang mengorbit tetap secara 'geostationary', 23.000 mil (37.000 km) di atas bumi, semacam tiang-tiang radio raksasa, yang memungkinkan sinyal radio, telepon, dan televisi menjangkau ke penjuru bumi.

Ini adalah gagasan Clarke yang mencuat jauh sebelum satelit pertama diluncurkan, terutama satelit untuk keperluan broadcast.

Satu kisah singkat yang membuatnya tenar.

The Sentinel - sebuah kisah ras alien misterius yang mempercepat evolusi manusia - ditunjukkan dalam film karya sutradara Stanley Kubrick, yang bertemu Clarke di bar Trader Vic's di New York untuk mendiskusikan bagaimana cerita tersebut dituangkan ke dalam 'film fiksi ilmiah yang sempurna'.

Dari atap apartemen Kubrick di Manhattan, kedua orang itu melihat sebuah obyek misterius melintas di langit. UFO tersebut, menurut mereka, adalah pertanda baik dan mereka menandatangani kesepakatan. (UFO itu ternyata adalah satelit mata-mata rahasia Pentagon). Hasilnya spektakuler.

Dan 2001: A Space Odyssey, dirilis tahun 1968, mendapat pujian dari para penggemarnya sebagai film fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa.

Sumber : dailymail.co.uk


Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments