Baru-baru ini masyarakat desa Jangkar, Situbondo, digegerkan dengan adanya jenazah yang masih utuh meski sudah dikubur selama 30 tahun. Tak cuma jasadnya saja yang utuh, tapi juga kain kafan yang membungkus mayat pun masih lengkap.
Sebagaimana diberitakan koran Jawa Pos (19/01), kejadian menghebohkan itu berawal dari pembongkaran makam Sugiyem di Tempat Pemakaman Umum desa Jangkar yang sedianya akan dipindahkan ke dekat makam suaminya yang berada di desa lain. Hal ini dilakukan atas permintaan Subri, anak Sugiyem, yang kerap bermimpi kalau ibunya ingin makamnya dipindah berdampingan dengan makam suaminya.
Sugiyem meninggal pada usia 34 tahun karena sakit. Menurut penuturan warga setempat, semasa hidupnya Sugiyem dikenal sebagai wanita yang santun, sabar, dan ramah kepada orang-orang di sekitarnya.
Sumber : Koran Jawa Pos