Facebook adalah fenomena menarik yang tak ada habisnya untuk dikaji.
Sebuah penelitian terbaru tentang Facebook yang dilakukan oleh Ashwini Nadkarni dan Stefan G. Hofmann dari Boston University menyebutkan, bahwa situs jejaring sosial tersebut memenuhi 2 kebutuhan primer manusia, yaitu (1) kebutuhan untuk memiliki (the need to belong) dan (2) kebutuhan unjuk diri (the need for self-presentation). Penelitian itu juga memasukkan faktor demografi dan budaya yang terkait dengan kebutuhan memiliki, serta variasi jenis kepribadian dalam penggunaan Facebook.
Penelitian yang berjudul "Why do people use Facebook?" tersebut mendefinisikan situs jejaring sosial (social networking sites/ SNSs) sebagai “Pelayanan berbasis internet yang memberikan setiap individu 3 kemampuan utama: Kemampuan membangun profil publik atau semi pribadi, mengidentifikasi user lain yang terhubung untuk berbagi, serta melihat dan melacak hubungan yang dibuat antara individu satu dengan lainnya”.
Pengguna Facebook berdasarkan Demografi
Sebelum 2009, MySpace adalah situs jejaring terpopuler, namun pada 2009 berakhir. Penelitian yang dilakukan pada 2008 oleh E. Hargittai menemukan, bahwa mahasiswa Hispanik mencapai 25% dari populasi di MySpace, sementara di Facebook hanya 14%. Demografi Facebook benar-benar berbeda. Wanita lebih suka menggunakan Facebook dibandingkan pria, dan mahasiswa Hispanik kurang begitu suka menggunakannya dibandingkan yang Kaukasia.
Penelitian dari tahun 2009 oleh Grasmuck, Martin & Zhao mendapati, bahwa mahasiswa Afrika Amerika, Latin dan India menunjukkan “intensitas yang besar dari jati diri budaya (ditandai dengan preferensi konsumen tertentu dan budaya populer) dari pada mahasiswa kulit putih dan keturunan Vietnam.
Jenis Pengguna Facebook Ditinjau Dari Pendekatan Cyberpsychology
Penelitian sebelumnya mencoba mencari tahu kesamaan antara gambaran kepribadian saat offline dengan online, untuk membuktikan adanya hubungan yang kuat antara kepribadian yang sebenarnya dengan perilaku di Facebook. Hasilnya, orang ekstrovert mempunyai paling banyak teman dan tingkat keterlibatan tertinggi.
Keterlibatan dalam Facebook berupa jejak bermacam-macam material maya, termasuk foto, video, link, update status dan jejak lainnya yang menunjukkan presensi maya. Sebuah penelitian tahun 2009 oleh Ross dkk mendapati, bahwa jenis kepribadian neurotik (orang yang memiliki kehendak yang lebih kuat ketimbang kebanyakan orang) tinggi menjadikan Dinding Facebook sebagai komponen favorit, sementara yang berjenis neurotik rendah lebih menyukai foto. Sementara itu, berdasarkan penelitian oleh E.S. Orr,dkk. Diketahui, bahwa seorang pemalu mempunyai teman relatif lebih sedikit dibandingkan yang bukan pemalu. Juga, si pemalu lebih betah berlama-lama dengan Facebook dan menyukai jejaring sosial lebih dari yang lainnya.
Penelitian berjudul "Narcissism and social networking web sites" yang dilakukan tahun 2010 lalu menemukan fakta akan adanya hubungan yang erat antara narsisme dengan penggunaan Facebook, khususnya yang berkaitan profil dan foto, dua fitur yang dapat dipakai untuk unjuk diri sendiri. Penelitian itu juga mendapati, bahwa orang dengan tingkat narsisme tinggi dan orang dengan tingkat self-esteem (harga diri) rendah menghabiskan waktu lebih dari 1 jam sehari untuk berFacebook.
Pengguna Facebook yang “memamerkan versi ekstra tingkat tinggi, self esteem rendah, neurotik dan narsistik tinggi, serta self esteem dan self worth (percaya diri) rendah berkaitan dengan tingginya frekuensi penggunaan Facebook”. Penelitian tersebut mencatat, bahwa frekuensi penggunaan Facebook kemungkinan terkait dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, tetapi cenderung memiliki self esteem dan rasa ingin memiliki yang lebih tinggi.
Sumber : digg.com