Uniknya Lirik Lagu Campursari (update 21/06/2011)

Campursari adalah musik tradisional khas Jawa. Seiring dengan perkembangan zaman, campursari pun mengalami berbagai perubahan, baik dari segi instrumen pengiring, irama maupun lirik dan tema lagunya.

Sebagaimana dikutip dari yudhipri.wordpress.com :

"Istilah campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Jawa bagian tengah hingga timur khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gamelan, sehingga dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen ‘asing’ ini ‘tunduk’ pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam Jawa dan gending.

Campursari pertama kali dipopulerkan oleh Manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan “Maju Lancar”. Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta akhirnya dangdut.

Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang merupakan campuran gamelan dan keroncong (misalnya Kena Goda dari Nurhana), campuran gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut (congdut, populer dari lagu-lagu Didi Kempot).

Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa."

Dari segi lirik, campursari mempunyai beragam warna, mulai dari jenaka, kepedihan hati, maupun pesan moral berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan tak sedikit yang nyerempet-nyerempet porno atau membuat pendengar mengasosiasikan porno.

Saya biasa menikmati alunan musik campursari melalui radio daripada memutarnya di komputer, karena koleksinya lebih beragam.


Berikut ini saya tampilkan salah satu lirik lagu campursari (berikut terjemahan dalam bahasa Indonesia) yang menurut saya menarik. Ada pesan moral di situ. Judulnya Ngamen 2. Ada beberapa penyanyi yang mendendangkan lagu ini, tapi saya pilih yang dinyanyikan oleh Eny Sagita.

Ngamen 2

Mak iki anakmu prawan (Ibu ini anak gadismu)
Wiwit cilik biyen ono ing perantauan (Sejak kecil hidup di perantauan)
Melu ngewangi ning kantin sekolahan (Ikut membantu di kantin sekolah)
Telung sasi mak aku urung bayaran (Tiga bulan bu aku belum diberi upah)

Mak dongamu mandi tenan (Ibu doamu sungguh mujarab)
Diijabali marang Gusti Pangeran (Dikabulkan oleh Tuhan)
Koyo ngene rasane wong ora duwe (Begini rasanya jadi orang tak punya/ miskin)
Duwe pisan diece karo kancane (Punya sekali saja diejek oleh teman-temannya)

Eling-eling menungso bakalan mati (Ingat-ingatlah manusia akan mati juga)
Yen wis mati dikubur sanak famili (Kalau sudah mati dikubur oleh sanak keluarga)
Dipendem jero diapit bumi (Ditanam dalam-dalam, diapit/ jepit bumi)

Ono kubur iku akeh panduso (Di dalam kubur banyak yang berdosa)
Ulo klabang kalajengking podho moro (Ular, kelabang, kalajengking berdatangan)
Ono setan memba-memba dadi prawan (Ada setan menyamar jadi gadis)
Beno krasan ning ono kuburan (Agar betah di alam kubur)

Ning akhirat ora ono montor liwat (Di akhirat tidak ada mobil lewat)
Ning akhirat ora ono sego berkat (Di akhirat tidak ada nasi kenduri)
Ning akhirat ora ono mejo bilyard (Di akhirat tidak ada meja bilyard)
Anane gadane malaikat (Yang ada hanya gada/ palu godam malaikat)

Sak sugih-sugihe uwong (Seberapapun kayanya seseorang)
Mesthi ono mlarate (Pasti ada sesuatu yang tidak dimiliki)
Sak mlarat-mlarate uwong (Seberapapun miskinnya orang)
Mesthi ono celengane (Pasti punya tabungan)

Makane golek bojo ojo mandang rupo (Maka dari itu cari pasangan jangan melihat fisik)
Rupo elek kuwi yo ora dadi ngopo (Walaupun buruk rupa tidak apa-apa)
Makane golek bojo ojo mandang bondho (Maka dari itu cari pasangan jangan melihat harta)
Sing penting ora ngenteni warisan morotuwo (Yang penting tidak mengharap warisan dari mertua)

Kowe pancen keren le (Kamu memang keren, nak)
Koyo bekas pacarku biyen (Seperti mantan kekasihku dulu)
Eman-eman tenan (Sayang sungguh sayang)
Kerenmu mung kanggo obralan (Kerenmu hanya untuk diobral)

Ngobral obral janji le (Mengobral janji, nak)
Durung mesthi uripmu mulyo (Belum tentu hidupnya sejahtera)
Mulo aku wis kondho (Itulah sebabnya aku pernah bilang)
Melu pak-ku urip nang deso (Ikut bapakku hidup di desa)

Ngewangi nggawe boto (Membantu membuat batu bata)
Menek klopo ceblok bongko (Memanjat pohon kelapa, jatuh, mati) (mp2)

Mainkan musiknya :


Download

Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments