Wanita Lebih Beresiko Terluka Saat Kecelakaan Mobil?

Penggunaan boneka wanita berpengaruh besar di Detroit.

Selama bertahun-tahun industri mobil dan agensi keselamatan federal menerapkan uji tabrakan dengan hanya menggunakan model boneka pria. Kini boneka wanita pun digunakan, dan data yang diperoleh uji tabrakan mulai mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dalam desain kendaraan hingga keputusan konsumen dalam membeli sebuah mobil.

Jack Jensen, General Motors Technical Fellow dan group manager untuk GM's Anthropomorphic Test Device lab di Milford, Michigan menunjuk ke sekitar 200 boneka yang masing-masing seharga USD 200.000. “Kami punya berbagai bentuk dan ukuran,” katanya, “sekitar 20 jenis yang berbeda.” Mereka memperkenankan GM menggunakan boneka pria dan wanita berukuran besar dan kecil, anak-anak dari berbagai usia, dan bahkan satu keluarga dalam simulasi kecelakaan mobil.

Sekitar 35 dari 200 boneka mewakili postur wanita. Pembedaan jenis kelamin ini lebih dari sekedar dari sisi tinggi dan berat badan, tapi juga lebar pinggul. Beberapa di antaranya mengenakan jaket dada yang mensimulasikan payudara.

Alasan pengunaan boneka wanita sederhana saja, kata Linda Tram, juru bicara dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA): Studi menunjukkan bahwa wanita, yang memiliki tulang yang lebih kecil dengan kepadatan yang lebih rendah, beresiko lebih besar terluka atau tewas saat kecelakaan mobil dibandingkan pria. Otot-otot leher mereka yang sedikit membuat mereka rentan mengalami salah urat karena kepala tersentak. Secara umum, orang-orang yang berpostur kecil tak setangguh pria bertubuh besar dalam menghadapi kecelakaan.

Namun meskipun boneka pria dalam uji tabrakan telah digunakan sejak perang dunia II atau sebelumnya, NHTSA belum memulai secara luas penggunaan boneka wanita hingga 2003. GM tidak memulainya sebelum akhir 80-an. Kenapa? Bukankah dewasa ini pengendara wanita cenderung sudah sebanyak pria?

“Biasanya pabrikan dan desainer mendasarkan pada pria,” jelas Dr. David Lawrence, direktur Center for Injury Prevention Policy & Practice di San Diego State University, yang mempublikasikan secara mingguan di Safetylit.org literatur keselamatan yang dicuplik dari sekitar 9.000 jurnal ilmiah dari seluruh dunia. “Hal itu tidak terpikir oleh mereka untuk merancang kendaraan yang aman bagi orang selain mereka sendiri.”

Penilaian keselamatan kendaraan oleh NHTSA belakangan ini memperhitungkan, baik pria maupun wanita. Lihat saja di consumer shopping tool di Safercar.gov, sebagai contoh, dan Anda dapat membandingkan tidak hanya kelayakan tabrakan relatif dari 74 kendaraan yang berbeda, tapi juga – dalam cara terbatas – kendaraan mana yang lebih aman bagi wanita.

Klik di 2012 Nissan Versa, sebagai contoh, dan Anda akan melihat bahwa dalam tabrakan frontal, perlindungan yang diberikan kepada penumpang wanita mendapat 3 dari 5 bintang (makin banyak bintang, tingkat perlindungannya makin baik). Itu adalah peningkatan dari 2 bintang pada 2011, tapi masih belum sebaik BMW 528i pada 2012 ini (5 bintang).

Tram menambahkan, “Sebagai agensi kesehatan dan keselamatan publik, NHTSA terus berupaya untuk memastikan para penumpang kendaraan mendapat perlindungan – sesuai dengan usia, jenis kelamin, atau postur tubuh. Penggunaan boneka wanita, katanya, “lebih luas dari manapun di dunia.”

Kemungkinan, wanita yang mencoba menggunakan Safercar.gov dalam menentukan mobil mana yang paling aman mereka kendarai (dan juga penumpangnya) merasa kesal: Dua dari tiga uji tabrakan yang dilakukan NHTSA diasumsikan sebagai pengemudi pria: Dalam tabrakan frontal dan bagian sisi, selalu boneka pria yang digunakan. Tidak ada data dari pengemudi wanita. Hanya pada uji ketiga – tabrakan menyamping ke sebuah tiang – adalah pengemudi wanita.

Mau tahu kendaraan apa yang menawarkan keselamatan terbaik saat kecelakaan bagi pengemudi wanita? Carilah di antara peringkat 74 kendaraan: situs tersebut tidak memperkenankan Anda mencari berdasarkan jenis kecelakaan atau ringkasan hasilnya. Selain itu, untuk jenis kecelakaan ini sebagaimana dua lainnya, kendaraan yang berbeda mungkin mendapat peringkat bintang yang sama.

Bukan berarti pemerintah tidak mempunyai perbendaharaan data kecelakaan tambahan yang sesuai dengan pengemudi wanita, tapi karena rangkaian kecelakaan yang berbeda dirancang untuk uji tabrakan mobil sesuai atau tidak dengan persyaratan minimum yang ditetapkan pihak federal.

Uji tabrakan bersifat biner: mobil lulus atau tidak. Bukan sekedar peringkat 5 bintang,” ujar seorang pakar keselamatan mobil. “Tak ada ‘derajat’ dalam keselamatan.” Mobil yang tidak lulus uji tidak akan dijual ke konsumen.

Tapi terhadap ketidakpuasan atas data yang mungkin berasal dari sudut pandang konumen, para teknisi telah menggunakannya dalam meningkatkan keselamatan wanita, baik sebagai pengemudi maupun penumpang.

Menurut Russ Rader, juru bicara untuk Insurance Institute for Highway Safety, “Salah satu alasan kita menggunakan boneka wanita adalah cara wanita duduk di dalam kendaraan.” Mereka cenderung, misalnya, mereka memajukan jok mobil untuk menyesuaikan dengan tubuh mereka yang lebih kecil. “Jadi, jika Anda bayangkan dampak tabrakan dari samping, misalkan oleh SUV atau pickup, yang membentur mobil, posisi kepala wanita tepat di tengah dari jendela mobil, di mana obyek datang. Pria duduk agak lebih ke belakang. Pada mobil 4 pintu, pria lebih terlindungi oleh pilar” (tiang antara pintu depan dan belakang).

Untuk akurasi model yang berbeda, kata Rader, pada 2003 Insurance Institute menggunakan boneka wanita untuk uji tabrakan samping. “Kami menggunakan boneka wanita karena wanita rentan terhadap kecelakaan jenis tersebut. “Data yang diperoleh digunakan untuk mengembangkan desain kantung udara (air bag) samping, agar perlindungan terhadap penumpang wanita lebih baik.

Lebih jauh lagi, di masa mendatang Rader tidak berharap boneka wanita dipakai dalam desain keselamatan. “Kami melakukan uji sendiri, beda dengan pemerintah,” katanya. “Kami tidak melihat perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita. Dari uji tabrakan frontal,misalnya, kami tidak menemukan perbedaan itu.”

Sabuk pengaman dan kantung udara, lanjutnya, telah dikembangkan agar mampu melindungi penumpang mobil dalam berbagai bentuk dan ukuran.

“Kunci yang harus dipahami konsumen,” katanya, “adalah bahwa bukan wanita yang seharusnya prihatin atas uji keselamatan yang tidak mewakili mereka. Tapi Andalah yang seharusnya membeli mobil yang memberikan keselamatan paling layak. Dengan demikian, Anda akan mendapat perlindungan maksimal, apapun jenis kelamin Anda.”

Sumber : ABC News


Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments