Tadinya saya tidak begitu memperhatikan foto pria yang berada di sebelah mobil listrik yang belakangan heboh ini ketika membaca koran beberapa waktu lalu. Sehari setelah itu saya diberitahu teman satu SMP saya kalau Danet adalah teman kami.
Dari situ saya buka lagi koran yang memuat tentang Danet, dan setelah saya amati, memang benar. Saya tak begitu mengenalinya karena dia terlihat gemuk, tapi memang dia teman SMP saya di SMPN 4 Surabaya angkatan tahun 1977-1979.
Wah, bangga juga punya teman yang berprestasi seperti Danet. Semasa SMP dia memang tergolong murid yang pandai, maka tak heran jika sekarang ia mampu menyelesaikan pendidikannya hingga S-3 di Amerika, sementara saya S-1 saja sudah pilek.
Di negeri Paman Sam tersebut Danet bahkan telah bekerja sebagai tenaga ahli di pabrik mobil Chrysler selama lebih dari 10 tahun sebelum kemudian didapuk menjadi presiden dan founder ElektrikCar LLC di Michigan.
Di negeri Paman Sam tersebut Danet bahkan telah bekerja sebagai tenaga ahli di pabrik mobil Chrysler selama lebih dari 10 tahun sebelum kemudian didapuk menjadi presiden dan founder ElektrikCar LLC di Michigan.
Selain dalam hal rancangan keseluruhan, di proyek mobil listrik mewah ini Danet berperan dalam menangani teknologi pengereman dan safety feature sebagaimana bidang keahliannya saat bekerja di Amerika.
Meskipun kemudian Tucuxi hancur akibat kecelakaan tunggal saat dikendarai Dahlan Iskan karena rem blong, serta berbagai spekulasi dan opini seputar mobil yang disebut-sebut mirip Ferrari itu, tapi toh saya tetap bangga pada Danet. Dan seharusnya negeri ini juga bangga kepadanya, paling tidak memberikan apresiasi atas hasil karyanya, bukan malah mengabaikannya.
Sebagaimana diketahui, sebelum mengalami kecelakaan, Tucuxi sempat dibongkar, bahkan diganti spare partnya oleh orang yang ia nilai kurang kompeten dan itu dilakukan di Jogja tanpa seijinnya. ketika ditanya wartawan soal ini Dahlan menanggapi enteng dengan mengatakan, “Kalau kita punya sepeda motor Honda lalu rusak, apa kita harus bawa ke orang Jepang sana untuk diperbaiki?”
Hubungan sang perancang dengan sang penguasa tampaknya makin memburuk, sebab setelah kecelakaan itu Danet tidak diberikan ijin untuk meneliti lebih detail penyebab kecelakaan. Dan namanya pun seakan menguap begitu saja, kalah oleh pamor Dahlan Iskan yang terlihat sangat mendominasi Tucuxi sejak awal kemunculannya. Konon kabarnya, Danet pernah berselisih paham dengan Dahlan. Mungkinkah hal itu yang membuat ia pelan-pelan “dihapus dari sejarah?”
Semoga saja tidak, karena orang-orang seperti Danet sangat dibutuhkan oleh bangsa ini dalam mencari sumber energi alternatif selain BBM.
Dan semoga saja Danet tidak lupa pada saya, hehehe ... (mp2)
Semoga saja tidak, karena orang-orang seperti Danet sangat dibutuhkan oleh bangsa ini dalam mencari sumber energi alternatif selain BBM.
Dan semoga saja Danet tidak lupa pada saya, hehehe ... (mp2)