Pria Sehat yang Bermasalah dengan Seks Beresiko Terkena Serangan Jantung

Sebuah penelitian menemukan bahwa pria sehat yang memiliki masalah dengan aktifitas di ranjang kemungkinan beresiko terserang penyakit jantung.

Kaitan antara disfungsi ereksi (DE) dan penyakit jantung telah diketahui secara luas, tapi riset menunjukkan bahwa meski kondisi kesehatan prima, masalah ereksi ringan maupun berat bisa menunjukkan masalah lebih lanjut.

Kondisi ini meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung dan penyakit arterial pada pria berusia 45 tahun ke atas meski sebelumnya tidak pernah punya sejarah penyakit jantung.

Salah seorang pakar yang mengomentari temuan tersebut mengatakan, pria yang mengalami DE pada tingkatan manapun butuh pertolongan medis segera.

Dr. Rob Grenfell, dari Yayasan Jantung Australia yang mendanai penelitian tersebut menyatakan, “Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pria yang menderita DE pada tingkatan manapun harus secepatnya mendapat penanganan medis sekaligus memeriksakan kesehatan jantungnya”.

Impotensi lazim diderita oleh pria paruh baya dan lansia. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 5 pria berusia 40 tahun ke atas menderita DE menengah sampai parah.

Sekitar 95.000 pria mengambil bagian dalam penelitian untuk Sax Institute di Sydney, di mana masalah pada tingkatan tersebut dialami oleh 16% pria berusia 50-59 tahyn, 34% berusia 60-69 tahun, dan 60% berusia 70 tahun ke atas.

Para peneliti melihat tingkat kematian pada para partisipan dan catatan rawat inap di rumah sakit untuk kondisi jantung dan arteri yang bervariasi dalam waktu 2 sampai 3 tahun.

Dalam kurun waktu tersebut pria yang tidak mempunyai catatan penyakit jantung meningkat penderitaan DE-nya yang terlihat dari tajamnya peningkatan resiko rawat inap di rumah sakit.

DE ringan terkait dengan 0,08% peluang meningkatnya rawat inap karena penyakit jantung iskemik, yaitu buntunya saluran arteri. Tapi keadaan ini naik menjadi 37% beresiko lebih tinggi pada pria yang menderita DE menengah dan 60% bagi mereka yang sudah parah.

Masalah ereksi berdampak besar pada tingkat pasien rawat inap gagal jantung, melonjak 5 kali lipat meski hanya menderita DE ringan atau menengah.

Pimpinan riset, Profesor Emily Banks, mengatakan, “Resiko penyakit jantung ke depan dan kematian dini terus meningkat dengan DE parah … pada pria dengan atau tanpa sejarah penyakit kardiovaskular”.

“DE lebih merupakan gejala atau sinyal ketimbang penyebab adanya penyakit jantung yang tak terdeteksi dan pada masa mendatang bisa menjadi penanda yang berguna untuk membantu dokter memprediksi resiko masalah kardiovaskular”.

“Ini merupakan topik yang sensitif, tapi tidak seharusnya pria menderitanya diam-diam; ada banyak perawatan yang efektif, baik untuk DE maupun penyakit kardiovaskular”.

Para ilmuwan mengatakan DE bisa menjadi penanda untuk mengidentifikasi pria agar segera melakukan tes untuk mengetahui ada tidaknya resiko penyakit kardiovaskular.

Hasil penelitian tersebut dilaporkan pada jurnal online, Public Library of Science Medicine.

Sumber : Daily Mail


Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments