Keju Emmentaler, atau biasa disebut dengan keju Swiss, dikenal karena lubang-lubang yang ada di permukaannya. Kenapa bisa begitu? Apakah sengaja dibuat seperti itu?
Ternyata, lubang-lubang tersebut terjadi sebagai bagian dari proses pembuatannya. Keju Emmentaler adalah produk khas dari bukit Emme River, Swiss. Para pembuat keju dari daerah lain kemudian mengikuti cara pembuatannya, termasuk Norwegia, di mana produknya disebut dengan Jarlsberg.
Bakteri S. thermophilus, Lactobacillus and P. shermani dicampur dengan susu sapi. Dadih hasil dari pencampuran itu dimasukkan ke dalam cetakan besar, berdiameter sekitar 3 kaki dan tebal 6 inch. Kemudian dadih dalam cetakan direndam dalam air asin, yang akhirnya membentuk kulit keju, dibungkus plastik film, dan disimpan dalam gua yang bertemperatur antara 72-78 derajat Fahrenheit sampai matang.
Di sinilah lubang-lubang itu terbentuk. Meski keju matang, bakteria-bakteria masih terus bekerja. Salah satunya, P. shermani, menghasilkan karbon dioksida saat proses berlangsung dan membentuk gelembung-gelembung kecil di dalam keju. Ketika keju dipotong, gelembung tersebut pecah dan terjadilah lubang.
Sumber : lifeslittlemysteries.com