KapanLagi.com - Setiap mobil pasti memiliki komponen radiator yang berfungsi mendinginkan suhu di mesin. Karena pentingnya komponen ini, maka umumnya radiator terbuat dari material aluminium, karena memiliki sifat menyerap dan melepaskan panas lebih cepat dibanding tembaga, selain itu memiliki bobot yang lebih ringan.
Namun bagaimanapun juga bahan alumunium tak bisa lepas dari permasalahan kebocoran, bahkan tak jarang bengkel spesialis radiator malah angkat tangan untuk menambal kebocoran yang terjadi di radiator berbahan alumunium, dengan alasan bila dilas alumunium kebocoran akan merembet ke pipa dan sirip lainnya karena panas. Bahkan secara ekstrim malah menyarankan mengganti radiator dengan yang berbahan tembaga (kuningan).
Maka, untuk mencegah kerusakan pada radiator mobil Anda, ada baiknya Anda melakukan beberapa perawatan rutin, agar radiator tahan lama. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Selalu periksalah kondisi air radiator dengan membuka tutup radiator dan lakukan pada saat mesin dingin. Kuraslah radiator bila warna coolant atau cairan pendingin, telah berubah menjadi warna cokelat karat. Umumnya radiator coolant berwarna hijau cerah jernih kekuningan dan merah jernih. Gunakan cairan radiator flush yang banyak dijual di bengkel, agar pengurasan lebih sempurna. Dan jika kondisi kisi-kisi radiator kotor coba bersihkan menggunakan peralatan seperti kuas halus.
- Bagaimanapun juga korosi dapat terjadinya pada radiator ataupun pipa radiator, maka hindari menambah air radiator dengan air sumur/air tanah. Karena air tanah mengandung berbagai unsur mineral yang bersifat korosif jika terkena logam, termasuk aluminium. Gunakanlah air suling atau air murni (H2O)/air aki dalam botol berwarna biru atau dengan radiator coolant.
- Selang radiator yang terbuat dari bahan karet dapat mengembang Karena suhu air yang begitu tinggi dan tekanan yang kuat berlangsung terus-menerus, jika terlambat melakukan penggantian dapat berakibat fatal dan menghambat sirkulasi air pendingin mengakibatkan temperatur mesin semakin panas.
- Tutup radiator juga tak bisa dianggap remeh, karena bila fungsi penutup radiator ini tidak maksimal, temperatur mesin juga akan meningkat secara luar biasa. So, harus rajin memeriksa karet dan pegas pada piranti tutup radiator .
- Periksa klem pengikat yang terbuat dari kawat baja. Karena semakin lama penggunaannya ditambah temperatur tinggi justru dapat membelah selang karet tersebut. Sebaiknya ganti klem tersebut dengan yang lebih baru atau yang terbuat dengan plat baja.
Tips bila terjadi kebocoran
1. Masalah kebocoran dapat terjadi kapanpun, termasuk pada radiator aluminium. Ada dua tipe cara kerja sirkulasi air radiator yakni vertikal dan horizontal yang dapat dilihat dari pipa/siripnya. Jika vertikal, maka air mengalir dari lubang masuk atas kemudian turun dan keluar melalui pipa keluar, jika horisontal, maka air akan mengalir ke arah samping.
2. Bila sudah diketahui letak kebocorannya, lantas sumbat bagian ujung (atas dan bawah atau kiri dan kanan), agar air tidak bisa lagi mengalir di pipa yang bocor tersebut. Siapkan lem plastic steel (dengan model 2 tube) yang mengandung epoxy resin dan tahan panas, serta tahan terhadap tekanan tinggi. Sebaiknya proses pengeringan dibiarkan hingga 3 jam lebih sebelum radiator digunakan kembali.
Sumber : KapanLagi.com