Apakah Selingkuh Bisa Dicegah?
Tentu saja bisa, namun sangat bergantung pada kualitas komunikasi kedua belah pihak. Jika salah komunikasi, bukannya tidak mungkin malah akan membuat keadaan jadi runyam. Selain itu, satu hal yang paling berperan adalah kualitas/ kuat tidaknya keimanan masing-masing pasangan.
Fakta menunjukkan seseorang yang rajin beribadah ternyata bisa terjerumus dalam skandal terlarang itu. Ini menunjukkan, bahwa kuantitas ibadah seseorang belum menjamin ia terhindar dari perselingkuhan. Keimanan kita sangat dipengaruhi oleh kualitas diri terhadap mahzab ibadah, dalam arti keyakinan dan pemahaman tentang benar-salah, halal-haram, dan dosa-tidak dosa, baik dari sudut pandang agama maupun hukum/ norma/ adat istiadat yang berlaku.
Sebuah kasus menarik tentang hal itu saya gambarkan di sini. Ada seorang pria, sebut saja Fulan, dalam kesehariannya malas melakukan ibadah sesuai ajaran agamanya. Namun di sisi lain, ia sangat anti terhadap minuman keras, seks bebas, pencurian, dan berbagai maksiat lain karena ia tahu itu haram. Dosa kalau dilakukan, katanya. Aneh bukan? Dari mana munculnya keimanan itu?
Lain halnya dengan si Fulus (jelas bukan nama sebenarnya). Ibadahnya rajin dan berlatar belakang keluarga terhormat. Karirnya pun bagus. Tapi apa yang terjadi? Belakangan ia diketahui melakukan korupsi. Lebih parah lagi, ia ternyata menjalin affair dengan wanita lain!
Kembali ke sub topik di atas, perselingkuhan hanya bisa dicegah dengan selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan setiap individu sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Bagi umat muslim misalnya, dengan cara mengikuti ceramah-ceramah agama dan pengajian agar keimanannya makin terasah dan selalu terbarukan.
Bagi Anda yang mulai tergoda untuk selingkuh, cobalah bertanya dalam hati :
- Saya harus bilang apa jika saya sedang makan berdua di restoran dengan selingkuhan saya, tiba-tiba kerabat suami/ istri saya memergoki?
- Apa jadinya jika saya sedang asyik berduaan dengan selingkuhan saya di hotel, tiba-tiba digerebek polisi?
- Apa yang harus saya lakukan jika selingkuhan saya hamil, padahal saya sudah punya anak istri?
- Selingkuh itu dosa, tapi kenapa saya lakukan juga?
- Jika suatu saat saya tobat, tapi selingkuhan saya nggak mau putus hubungan lalu dia mengancam akan membongkar perselingkuhannya dengan saya, apa kata dunia? Apalagi kalau ia punya foto-foto/ video "syur" kami, jangan-jangan nanti di-upload di internet?
Atau coba renungkan dampaknya jika skandal perselingkuhan Anda terbongkar :
- Keluarga berantakan
- Karir hancur
- Kehilangan simpati teman-teman
- Tidak dipercayai lagi
- Berurusan dengan hukum jika pasangan resmi Anda mengadukan ke polisi
Mudah-mudahan dengan cara itu, Anda bisa terhindar dari "godaan syaitan yang terkutuk".
Bagaimana Jika Terlanjur Terjadi?
Manusia adalah pusatnya segala kesalahan dan dosa. Bagi Anda yang terkhianati, tak ada salahnya untuk memaafkan dan memberikan pasangan Anda kesempatan kedua untuk memperbaiki dirinya. Namun, seperti yang dikatakan oleh mereka yang berada pada posisi ini, memaafkan memang mudah, tapi trauma dan sakit hati yang dirasakan bisa terus menghantui seumur hidup. Jika itu terjadi, sudah pasti keharmonisan rumah tangga akan sulit dibangun kembali. Dan, andai perpisahan adalah jalan terbaik yang harus ditempuh, kenapa tidak? Keputusan di tangan Anda, tapi tentunya setelah mempertimbangkan masak-masak banyak hal dampak dari perpisahan itu, terutama dampak psikologis terhadap anak-anak Anda.
Dari sisi agama, memberikan maaf pada orang yang melakukan kesalahan kepada kita akan mendapatkan pahala dari Tuhan. Dengan meyakini ini, memaafkan tidak sesulit yang dibayangkan. Selain itu, percaya atau tidak, memaafkan dengan setulus hati yang artinya melupakan kesalahannya bisa menghindarkan kita dari stress, karena batin kita bersih dari sakit hati dan trauma!
Kesaksian
Ada beberapa kesaksian, baik dari korban (yang terkhianati) maupun pelaku selingkuh, namun karena sangat panjang dan spesifik, maka saya akan menampilkannya di blog khusus curhat yang sudah saya siapkan di sini. Silakan dikunjungi, kalau sempat. Salam. (mp2)
Dari berbagai sumber dan narasumber.