ehow.com |
TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki pekan pekan ketiga bulan November, intensitas curah hujan di Tanah Air diperkirakan semakin tinggi. Bagi pengguna mobil, kondisi seperti itu perlu mendapatkan perhatian ekstra demi keamanan dan kenyamanan berkendara.
Selain memperhatikan kondisi mesin dan cara berkendara yang benar, para pengguna kendaraan juga wajib mempersiapkan perangkat pendukung kala mobil melaju di tengah guyuran hujan. Satu di antara perangkat terpenting itu adalah wiper atau penghapus air di kaca mobil.
“Meski terlihat sepele, wiper memiliki fungsi yang penting. Bila peranti itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya akan memicu risiko keamanan dan kenyamanan,” papar Dadang, mekanik Aura Motor, Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat saat ditemui, Rabu, 9 November 2011.
Menurut Dadang, bila wiper bermasalah, maka pandangan pengemudi akan terganggu. Oleh karena itu, sebelum hujan semakin sering mengguyur bumi, ada baiknya memeriksa dan mengenali potensi masalah pada wiper.
Apa saja masalah itu? Bagaimana mengatasinya? Berikut penjelasan Dadang:
1. Gerakan wiper lambat
Menurut Dadang, fenomena itu disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya tahanan koil kotor sehingga arus listrik yang berfungsi untuk menggerakkan engkol wiper terhambat. Cara untuk mengatasinya, bersihkan tahanan koil tersebut.
Penyebab lain yang juga kerap menjadikan gerak wiper lambat adalah poros engkol wiper berkarat. Akibatnya, kala wiper diaktifkan dan engkol dipaksa untuk menggerakkan tangkai wiper, lapisan karat berguguran.
Walhasil, kotoran tersebut menghambat gerak engkol dan gerakan wiper pun melambat atau bahkan macet. “Cara untuk mengatasinya, bersihkan engkol dari karat dan semprot bagian itu dengan cairan anti karat. Bila sudah parah harus dilas atau menggantinya,” kata Dadang.
2. Wiper tak bergerak sama sekali
Bila Anda mendapati wiper sama sekali tak bergerak, ada beberapa kemungkinan. Pertama, motor listrik sudah aus sehingga tidak bisa menggerakkan wiper. Bila hal itu terjadi, maka tidak ada pilihan lain kecuali menggantinya dengan yang baru.
Kedua, sekring bermasalah. Permasalahan pada sekring itu pun ada dua. “Sekringnya yang sudah aus atau putus atau ada rangkaian kabel yang berkaitan dengan sekring bermasalah,” terang Dadang.
Bila sekring putus berarti ada arus listrik yang berlebihan. Oleh karena itu, cermati rangkaian dan hubungan antarkabel yang terkait dengan sekring.
3. Gerak wiper tak ajek, kadang cepat atau lambat
Kasus seperti itu bisa terjadi selain karena adanya sambungan rangkaian kabel yang kurang pas, juga dikarenakan roda gigi wiper yang telah aus. Bila sambungan kabel kurang pas, Anda bisa menyambung kembali dan kemudian mengikatnya dengan isolasi.
Tetapi jika yang menjadi biang masalah adalah roda gigi, maka mau tak mau Anda harus menggantinya dengan yang baru. Ada beberapa penyebab bagian itu aus. Pertama karena faktor usia pemakaian, dan yang kedua, karena cara perawatan yang tidak bagus.
“Membersihkan bagian-bagian wiper sebaiknya dilakukan setahun sekali,” saran Dadang.
4. Semburan air dari washer kurang
Persoalan lain yang juga kerap terjadi adalah semprotan air dari kepala washer yang ada di kap mobil kurang kuat, kecil, atau tak tepat. Semua persoalan itu dikarenakan lubang di kepala washer yang tersumbat.
Hal itu terjadi karena kotoran yang ada di tabung washer masuk dan menyumbat selang. Akar dari masalah ini adalah air di tabung penampung washer kotor. “Oleh karena itu, sebelum berkendara di musim hujan, bersihkan tabung tersebut,” ujar Dadang.
Cara membersihkannya cukup gampang. Lepas tabung itu, kemudian campurkan pasir kerikil lalu kocok-kocok hingga kotoran yang menempel di dinding tabung hilang. Agar benar-benar bersih, lakukan cara itu beberapa kali.
Setelah itu, tiup selang dengan kuat dan bersihkan lubang kepala washer dengan menggunakan jarum. Setelah lubang dibersihkan, tiup selang sekali lagi. “Bila semua telah beres, isi kembali tabung dengan air dan campurkan washer fluid ke dalamnya,” kata Dadang.
5. Ganti karet wiper bila telah aus
Langkah terakhir dalam proses pemeriksaan wiper dan washer sebelum berkendara di musim hujan adalah mencermati karet wiper. Bila telah aus atau mengeras, sebaiknya diganti dengan karet yang lentur.
Karet yang mengeras, selain menyebabkan sapuannya terhadap air di permukaan kaca tak merata, juga berpotensi menyebabkan kaca mobil baret. Bila itu terjadi, biaya pemulihannya cukup mahal.
Sumber : Tempo Interaktif / Arif Arianto