Sepeda Unik, Nyentrik dan Futuristik

Sebenarnya Web Urbanist sudah melansir artikel ini pada 2009, tapi kok rasanya masih menarik untuk dibahas oleh MP2, karena sampai saat ini masih belum terlihat penampakannya di jalanan atau saat car free day.

Sepeda adalah kendaraan praktis, ekonomis dan bebas polusi. Tapi bagi orang-orang tertentu, sepeda juga bisa menjadi obyek modifikasi dan inovasi yang tak kunjung habis. Hasilnya? Tak hanya praktis, ekonomis dan bebas polusi, tapi juga super praktis, adaptabel dan… eye-catching.

Sepeda Amphibi

(images via: Uber Gizmo)
Anda dijamin melongo saat melihat sepeda ini meluncur di depan Anda yang sedang kongkow dengan pacar di pinggir danau, lalu… byur… berenang di danau. Sepeda konsep yang diberi nama Di-Cycle memang dibuat amphibi dan dirancang secara khusus untuk warga Belanda bersepeda di jalanan maupun di air. Yang harus dipikirkan kemudian adalah pembangunan lokasi parkir untuk sepeda amphibi yang berukuran jumbo, jika benar-benar diterapkan di sana.

Sepeda Lipat “One”

(images via: Yanko Design)

Sepeda lipat yang diciptakan oleh Thomas Owen ini memiliki desain futuristis dan praktis saat dilipat. Bisa dikatakan, “One” adalah sepeda portabel yang dapat dijinjing ke mana-mana. Masalahnya, “One” masih berupa konsep di atas kertas, dan belum dibuat purwarupanya, sehingga belum diketahui bisa berfungsi atau tidak.

Sepeda Menyamping

(image via: SidewaysBike.com)

Bersepeda menghadap ke depan bisa membosankan dan terlalu mainstream. Setidaknya, itu yang dikatakan Michael Killian, seorang insinyur software. Ia kemudian menciptakan sepeda menyamping yang cara penggunaannya mirip dengan snowboard. Hanya ada satu tempat duduk dan setang kecil di kedua sisinya. Kata Killian, sepeda ini memang bukan untuk sembarang orang. Hanya 6 sampai 10 orang saja yang jago mengendarainya.

Sepeda Lipat “Rotation”

(images via: Tuvie)

Sepeda lipat “Rotation” hasil rancangan Yirong Yang ini sangat adjustable (mudah disesuaikan). Sang pengendara bisa menentukan posisi setang, sadel dan jarak antara roda depan dan belakang yang paling sesuai dengan dirinya. Sepeda ini juga bisa menjadi 2 bentuk yang berbeda, roda dua atau satu, dan dilipat jika tak digunakan.

Sepeda "Irit Tempat"

(images via: Coroflot)

Tempat sangatlah penting dan dengan populasi dunia yang terus bertambah secara cepat dari hari ke hari, dunia akan jadi penuh sesak. Itulah sebabnya para perancang sepeda menciptakan konsep sepeda yang makin kompak. Konsep “tempat” rancangan Josef Cadek berupa sepeda yang dapat dilipat rapi ke dalam kerangka bundar. Desain ini akan memudahkan orang membawanya ke dalam kereta api atau bus.

Sepeda Besi Viking

(images via: Green Mountain Bikes)

Jika bangsa Viking bisa membuat sepeda, desainnya mungkin akan seperti ini. Sepeda besi yang mempunyai bodi seperti sabit dan roda tertutup berwarna merah ini terlihat di Green Mountain Bikes di pinggiran kota Seattle.

Sepeda Hyper

(image via: OhGizmo)

Jika suatu saat Anda tak ingin duduk karena sedang galau, menderita wasir atau ada bisul di bokong Anda, tapi Anda ingin bersepeda, jangan khawatir. Sekarang ada sepeda yang cucok buat Anda. Sepeda nyleneh dan bongsor buatan Body Rote Ltd diperuntukkan bagi pesepeda yang rentan terjatuh atau bermasalah seperti yang saya sebutkan tadi, karena lebih stabil dan seimbang. Pengendara harus menggunakan tubuhnya dengan gerakan seperti berenang agar sepeda ini bergerak. Lumayanlah buat olah raga, daripada nggak ada sama sekali.

Sepeda Kayu

(image via: Cnet)

Jens Eichler membuat sepeda yang diberi nama “Renovatia” dengan cara memotong, mengelem dan mengamplas lembaran-lembaran plywood hingga menjadi lengkungan yang berbentuk organik seperti yang dia inginkan. Entah berapa beratnya sepeda ini, jika dibandingkan dengan sepeda biasa, tapi yang jelas harus dijauhkan dari rayap.

Sepeda yang Eco-friendly

(images via: The Design Blog)

Desainnya memang nyleneh, seperti orang sedang bersimpuh, tapi Versabike sang pembuat mengklaim kalau sepeda ini fully adjustable sesuai dengan keinginan pengendaranya. Berarti sepeda ini bisa dijadikan gantian oleh banyak orang. Selain materialnya yang bisa didaur ulang, sepeda ini punya keunikan; bisa memanjang dan memendek saat dikendarai.

Sepeda Shift

(image via: Designapkin)

Bentuknya mirip sepeda roda tiga milik si Otong tetangga sebelah yang masih TK, tapi Shift lebih bergaya modern dan fungsional. Roda belakangnya yang miring berguna untuk keseimbangan saat berjalan pelan. Begitu kecepatan ditambah, roda yang miring berangsur-angsur tegak dan menyatu. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak yang menggunakan sepeda ini akan dengan mudah belajar naik sepeda roda dua.

Sepeda Ransel

(image via: The Design Blog)

Sebagai penghobi sepeda, agan-agan pasti pengen dong menenteng sepeda kemana-mana, entah itu naik angkot, ke mall, kantor atau kampus. Chang Ting Jen menyertakan sepeda rancangannya pada Kompetisi Desain Sepeda Internasional karena merespon kebutuhan itu. Ia menawarkan sepeda yang dapat dengan mudah dilipat menjadi ransel. Bahannya terbuat dari plastik dengan berat 5,5 kg.

A-Bike: Sepeda Lipat Terkecil di Dunia

(images via: Yanko Design)

Sepeda yang mungkin kendaraan gowes dengan roda terkecil ini tak hanya ringan, tapi juga mudah dilipat menjadi sangat ringkas. Beratnya hanya 5,5 kg dan hanya butuh waktu sekitar 10 detik untuk melipat dan membentuknya lagi. Semua itu berkat klem yang bersifat quick-release (dapat dilepas-pasang dengan cepat). Meskipun beroda mungil bin imut, sepeda ini mampu mencapai kecepatan normal tanpa perlu mengayuh lebih cepat daripada sepeda biasa.

Sepeda Karton $30

(images via: Quickrelease.tv)

Sepeda ini anti air, sangat ringan dan hanya seharga $30. Ia juga bisa didaur ulang karena berbahan hampir 100% karton. Mahasiswa Desain Produk Phil Bridge membuatnya dengan tujuan berharga murah dan eco-friendly agar bisa diproduksi secara massal. Meskipun tongkrongannya kurang begitu keren, karena penampilan bukanlah yang utama. Setidaknya, maling akan pikir-pikir kalau mau nyolong.

Sepeda Pendiam Kaum Minimalis

(images via: Tuvie)

Jika Anda termasuk spesies yang mengutamakan standar desain yang minimalis, sepeda ini mungkin pilihan yang cucok, bro. Namanya Nulla. Sepeda ini tidak memakai rantai sebagai penggerak. Sadel/ joknya menjorok dari frame dan rodanya agak tipis, dan modelnya stylish.

Sepeda Roda Persegi

(images via: Vrogy)

Roda kotak sepertinya menyalahi pakem roda pada umumnya, tapi ternyata sepeda ini jauh lebih nyaman dikendarai. Rahasianya ada pada bentuk jalan di mana roda menggelinding. Roda-roda tersebut bisa menjaga agar sepeda bergerak lurus dan pada kecepatan konstan akan terasa rata meski dikendarai di jalan bergelombang dengan bentuk yang tepat, dan hal ini disebut dengan “deretan terbalik”.

Sumber: Web Urbanist

Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments