Setiap orang hampir pasti pernah berdusta/ berbohong dalam hidupnya. Ada yang karena terpaksa, ada yang menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Bahkan sebagai cara mencari nafkah! Semakin lihai mereka berbohong, akan semakin sulit kita tahu kalau dibohongi.
Sebenarnya ada cara untuk mendeteksi tanda-tanda kebohongan seseorang. Tanda-tanda tersebut ada yang bisa dengan jelas terlihat, tapi ada juga yang samar-samar. Berikut ini Life Span mengungkap cara mudah untuk mengetahui seseorang berbohong/ menipu Anda atau tidak:
1. Menghindari kontak mata
Orang yang sedang berbohong sesedikit mungkin melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya. Saat seseorang berbohong, ia merasa lawan bicaranya tengah menyelidiki kebenaran ucapannya. Itulah sebabnya ia lebih suka melihat ke lantai atau ke arah lain. Tapi sebaliknya, ada juga pembohong yang justru dengan sengaja menatap Anda karena merasa dengan melakukan kontak mata akan membuat Anda lebih percaya padanya.
2. Mengulur waktu
Pembohong akan menghindari menggunakan kalimat pendek, seperti “Aku tidak pernah berselingkuh dengan perempuan lain”. Hal ini sebagai upaya agar lawan bicaranya jelas menangkap maksudnya. Meski begitu seringkali ia kemudian mengarang cerita yang kurang meyakinkan kebenarannya. Taktik mengulur waktu juga sering digunakan. Pembohong mungkin akan bertanya “dari mana kamu dapat informasi itu?” sambil mencoba menenangkan diri dan kemudian mulai memberi penjelasan.
3. Bahasa tubuh tak biasa
Pembohong seringkali gelisah, menghindari berhadapan dengan lawan bicaranya, berkedip cepat, jarang tersenyum dan nada suaranya berubah-ubah. Kadang mereka menyilangkan tangan sebagai tanda menutup diri atau mencoba tidak bicara terlalu banyak. Kadang orang terlihat gelisah berlebihan saat sedang berbohong, baik dalam wujud gerakan sebagian tubuhnya atau menyentuh organ tubuh di wajah, seperti telinga atau hidung. Bisa juga dengan memainkan kunci atau benda kecil lainnya yang ada di tangan mereka.
4. Membumbui cerita
Pembohong biasanya menambahkan cerita tanpa ditanya. Mereka mengira bahwa dengan membumbui cerita akan membuat Anda percaya padanya. Kenyataannya, mereka cenderung untuk mengarang cerita yang makin rumit, sehingga sulit dipercaya. Semakin panjang ceritanya, semakin jelas kalau itu hanya omong kosong dan jauh dari kebenaran.
5. Defensif
Orang yang sedang membual akan terlihat membela diri. Mereka akan melakukan segala upaya untuk mengalihkan perhatian Anda dari mereka dan akan marah jika Anda mempertanyakan kejujuran mereka. Orang yang jujur cenderung melakukan sebaliknya dan menghindari kesalahan. Hal ini akan jelas bagi kita saat sedang mencoba berkomunikasi dengan seseorang dan mereka berusaha mengganti bahan pembicaraan dengan topik yang lain.
6. Mengumbar cerita
Pembohong cenderung mengungkapkan detail cerita berlebihan tetapi tak signifikan demi menghindari pokok pembicaraan. Detail cerita yang berlebihan membuat si pembohong merasa lega, tapi lawan bicaranya justru akan curiga. Pembual seperti ini akan dengan mudah dipatahkan bualannya karena Anda bisa mengkonfirmasi ulang ceritanya yang panjang lebar itu. Jika jawabannya tidak konsisten, jelas ia seorang pembual.
7. Gerakan mata
Jika seseorang sedang mengingat sesuatu (berpikir), ia cenderung akan menggerakkan matanya ke kiri atas jika ia bukan orang kidal. Jika ia mengarang cerita bohong, matanya akan bergerak ke kanan atas. Demikian sebaliknya dengan orang kidal. Orang akan sering berkedip (“berdebar mata”) saat berbohong atau menggosok mata. Kelopak mata juga cenderung menutup lebih lama dibandingkan kedipan normal jika ia mendengar atau melihat sesuatu yang tidak disukai. Gerakan tangan ke arah mata pun bisa jadi indikator adalah kebohongan.
8. Keringat dingin
Ada orang yang berkeringat lebih banyak jika sedang berbohong. Ukuran banyak sedikitnya keringat adalah salah satu penanda pada test polygraph, tapi bukan berarti menunjukkan kebohongan seseorang. Bisa jadi orang jadi berkeringat dingin saat sedang nervous atau jika sedang malu. Berkeringat yang disertai dengan wajah memerah, gemetar dan sulit menelan bisa menjadi indikator yang jelas saat seseorang mendustai Anda.
9. Ekspresi mikro
Tolok ukuran yang tepat dari emosi seseorang akan terlintas dengan cepat di wajahnya saat dimulai percakapan. Bisa dalam bentuk senyum tipis selama lima detik atau terlihat khawatir hingga akhir pembicaraan. Ekspresi mikro kadang bisa diketahui secara sadar oleh orang-orang tertentu dan mereka cenderung akan langsung tahu kalau seseorang sedang berbohong, meskipun kadang mereka tidak tahu kenapa mereka tahu itu. Banyak orang yang cenderung mengandalkan “naluri” untuk menilai seseorang sedang berbohong atau tidak, dan hal ini bisanya merupakan hasil dari pengamatan ekspresi mikro selama percakapan. Ekspresi mikro berlangsung cepat, tapi jika Anda memperhatikan, maka Anda akan melihatnya.
10. Lupa detail cerita
Meminta si pembohong untuk mengulang ceritanya. Jika ceritanya hanya bualan, maka ia akan kesulitan mengingat kembali detail cerita yang dibualkan sejak awal. Mungkin saja Anda akan mengetahui, bahwa orang itu terlihat tidak nyaman dan khawatir tentang apa yang akan mereka katakan saat Anda memintanya untuk mengulangi detail cerita yang dikarangnya.
Biasanya mudah dikatakan saat seseorang berbohong pada Anda karena Anda merasakannya dan Anda tahu bahwa orang itu tidak bisa dipercaya seratus persen. Jika Anda amati perilaku dan gerakan lawan bicara Anda, Anda akan mulai banyak hal dengan lebih mudah. Mulanya Anda mungkin mengira hanya sekedar naluri/ insting, tapi selanjutnya Anda akan segera tahu bahwa Anda telah melakukan pengamatan yang lebih dalam daripada yang Anda duga. Pembohong akan dengan mudah diketahui jika Anda mengikuti petunjuk yang muncul dan mulai melakukan observasi mendalam pada lawan bicara Anda.
Sumber: Life Span
Subscribe to:
Post Comments (Atom)