Menyikapi Serangan Batuk

Sindo : Ketika terserang batuk, kata dr. Abrijanto S.B, “Secara naluriah, tindakan pertama seseorang adalah mengobati diri sendiri. Termasuk dengan obat batuk yang dijual bebas. Namun demikian, sikap cermat dalam memilih obat batuk dan memahami aturan pakai dan kontra indikasi adalah keharusan. Sering kali, batuk yang disertai tenggorakan gatal cenderung ‘digampangkan’ dengan minum obat batuk cair tanpa takaran yang benar serta hanya mengedepankan sensasi instan di tenggorokan”. 

“Padahal, meminum Obat Batuk tanpa memperhatikan aturan pakai dapat menimbulkan efek samping yang tidak baik, baik tubuh, seperti berdebar maupun mengantuk secara berlebihan yang tentunya dapat membahayakan. Untuk itu penting memilih obat batuk yang tepat dan membaca aturan pakai,” imbuh dr. Abrijanto.

Berdasar penyebabnya, batuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu batuk bakterial dan batuk nonbakterial. “Salah satu penyebab batuk nonbakterial adalah perubahan cuaca yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun atau sering kita kenal sebagai batuk karena masuk angin. Saat terjadi perubahan cuaca,kumankuman penyebab batuk bakterial juga turut menyebar,” jelas dr.Abrijanto S.B. 

Meskipun biasanya rangsangan di saluran napas memicu terjadinya batuk, banyak pula jenis batuk yang timbul karena adanya kelainan dalam tubuh, khususnya batuk yang sangat sering dan durasinya lama. Batuk bisa terjadi karena infeksi saluran pernafasan.

Ada dua macam infeksi saluran pernafasan, yaitu akut dan kronik. Infeksi yang akut biasa disebut dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Sedangkan infeksi kronik biasanya berkaitan dengan bronkitis kronik juga Tuberkulosis (TB). ISPA terbagi menjadi dua, yaitu ISPA bagian atas dan bawah.ISPA bagian atas banyak disebut sebagai radang tenggorokan juga flu.

Sebagian besar ISPA atas disebabkan virus dan tidak perlu antibiotik. Sedangkan ISPA bawah banyak disebut sebagai pneumonia.ISPA bawah sebagian besar penyebabnya adalah bakteri,s ehingga memerlukan antibiotik. 

Batuk disebut akut apabila berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan batuk kronik sebaliknya,berlangsung lebih atau sama dengan 14 hari.

Batuk adalah suatu gejala yang bisa terjadi pada keadaan infeksi maupun non infeksi saluran nafas. Agar penanganannya tepat, kenali dulu penyebab dan ciri batuk dengan baik. Musim pancaroba seringkali membuat suhu udara berubah-ubah tanpa terduga. Dari panas terik,tiba-tiba berubah jadi hujan deras atau sebaliknya.

Saat terjadi perubahan udara dan temperatur, tubuh secara otomatis menyesuaikan kondisi dengan temperatur sekitar. Namun, bila daya tahan tubuh menurun, tubuh pun akan mudah terkena penyakit seperti batuk di antaranya. 

Meski terkesan sepele, batuk pada salah seorang anggota keluarga juga sering menyebabkan seisi rumah ikut terusik. Padahal, sesungguhnya batuk bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan mekanisme penyembuhan alami yang tejadi di dalam tubuh saat menghalau benda asing yang terbawa masuk ke saluran pernapasan. 

Namun, “Batuk juga terjadi akibat gangguan atau penyakit yang terjadi baik di saluran napas atas atau bawah maupun di paru,” ungkap dr.Abrijanto. “Penyakit di saluran napas seperti influenza, common cold, asma, radang paru, dan sebagainya, bisa menyebabkan peradangan sehingga terjadi rangsangan untuk mengeluarkan lendir yang lebih banyak daripada lazimnya,” tambahnya.

Sumber : www.seputar-indonesia.com

Related Posts
Previous
« Prev Post

Comments